Menguak tabir ilmu pelet
'Cinta ditolak, dukun bertindak', slogan tersebut hingga kini masih sering kita dengar.
'Cinta ditolak, dukun bertindak', slogan tersebut hingga kini masih sering kita dengar. Entah hanya sekadar gurauan, tetapi tidak sedikit juga yang masih melakukannya. Benarkah?
Demi menaklukkan sang pujaan hati, segala cara dilakukan, termasuk menggunakan bantuan dunia spiritual, pelet. Bahkan tak jarang bersekutu dengan setan pun terpaksa ditempuh.
Lalu apa itu pelet? Aslinya, kata pelet yang populer di Jawa tidak memiliki arti tertentu. Kata pelet sendiri ternyata diambil dari sebuah cerita legenda yang sangat populer era tahun 1970'an yaitu Sandiwara Radio Nini Pelet dari Gunung Ceremai. Jadi aslinya 'ilmu' ini tidak memiliki nama khusus sampai awal tahun 80'an.
Sementara di daerah lain, terdapat banyak istilah menyebut ilmu memikat lawan jenis ini, di antaranya: Daerah Sumatera Melayu disebut Pekasih. Ranah Minang disebut sebagai Pitunang. Tanah Batak disebut Dorma. Kalimantan Barat disebut Kundang. Kalimantan Timur disebut Pitunduk.
Namun kini istilah pelet merujuk pada sebuah 'ilmu' yang digunakan untuk memikat hati lawan jenis. Jenis pelet pun kini beraneka rupa dan mantra. Namun konon ilmu pelet yang paling ampuh untuk menaklukkan hati pasangan adalah pelet Jarang Goyang dan aji Semar Mesem. Saking kesohornya pelet ini, banyak dukun atau paranormal yang mengaku memiliki pelet ini.
Benarkah ilmu pelet itu ada?
"Pelet itu ada yang ilmu putih dan ada yang hitam. Itu tergantung dari cara memperoleh dan penggunaannya. Kalau dipakai untuk tujuan tidak baik, itu berarti ilmu hitam," ujar Mbah Karso sesepuh desa di Sukoharjo, Jawa Tengah kepada merdeka.com, Minggu (7/4).
Pelet jika digunakan untuk tujuan baik, yaitu dinikahi dengan jalan mengharap ridho sang khalik tentu baik. Namun ada juga pelet yang digunakan untuk balas dendam.
"Ada yang minta ilmu pelet karena untuk tujuan balas dendam, karena pernah ditolak, disakiti atau dihina, nah ini yang tidak baik. Pelet-pelet ini biasanya bersekutu dengan setan," terangnya.
Mbah Karso sendiri mengaku memiliki ilmu pelet, namun jarang dia ajarkan atau berikan kepada orang lain. Dia lebih suka menjadi konsultan dunia gaib atau spritual .
"Pelet itu tanggung jawabnya besar, nek mboten ngati-ngati (kalau tidak hati-hati menggunakan) bisa bahaya. Nek cuma pengasih untuk kewibaan saya masih bisa beri," terangnya.
Bagaimana ilmu pelet bekerja dan benarkah hampir semua negara mempunyai ilmu pelet? Benarkah pelet itu manjur memikat hati sang pujaan hati? merdeka.com hari ini akan mengulas habis hari ini soal pelet. Selamat membaca.