Menkes minta pemeriksaan Kanker Serviks tak sekadar mendeteksi
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday menerangkan, pihaknya telah melakukan IVA tes pada 46 ribu orang di Sumbar atau setara 34,5 persen dari 133 ribu target yang diberikan Kemenkes. "Sampai hari ini, baru 41 orang yang positif terjangkit gejala kanker serviks. Tapi, belum semua daerah yang melaporkan."
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila Moeloek menegaskan, agar pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) test tidak berhenti di tataran pemeriksaan semata. Namun, perlu dilanjutkan dengan proses pengobatan hingga sosialisasi pada seluruh masyarakat. Sebab, kanker serviks ini termasuk penyakit mematikan di dunia.
Hal ini ditegaskan Nila Moeloek saat melakukan telecomference dengan beberapa daerah. Termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan RSUP M Djamil sebagai Rumah Sakit langsung di bawah naungan Kemenkes RI pada Senin (23/10).
"Jadi, tidak sekedar dideteksi saja. Tapi, hasil temuan itu, langsung dilakukan penanganan cepat," kata Menteri.
Telecomference ini sendiri bertujuan untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan unit vertikal Kementerian Kesehatan dalam deteksi dini kanker leher Rahim (serviks) dan kanker payudara yang dilakukan di fasilitas layanan kesehatan dan pemerintah daerah. Termasuk mempertanyakan jumlah pemeriksaan yang telah dilakukan Dinkes Sumbar dan pihak M Djamil sendiri.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday menerangkan, pihaknya telah melakukan IVA tes pada 46 ribu orang di Sumbar atau setara 34,5 persen dari 133 ribu target yang diberikan Kemenkes. "Sampai hari ini, baru 41 orang yang positif terjangkit gejala kanker serviks. Tapi, belum semua daerah yang melaporkan," katanya.
Salah satu kendala dalam melakukan deteksi kanker serviks ini kata Merry, masyarakat masih ketakutan untuk diperiksa. Dengan pola jemput bola dan menemui masyarakat ke rumah masing-masing, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dengan cara penyuluhan.
"Kita juga telah membuka posko pemeriksaan kanker serviks di kawasan kantor gubernur dan masyarakat bisa datang ke sana," katanya.
Sementara itu, Dirut RSUP M Djamil Yusirwan Yusuf mengatakan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 491 orang dari target 500 orang. Dari angka itu sebanyak 3 orang dinyatakan positif. Pemeriksaan katanya, dipiroritaskan kepada internal rumah sakit.
"Pemeriksaan sudah mencapai 94 persen dari target, kami masih punya 5 hari ke depan untuk menyelesaikan target tersebut," jelasnya.
Dia mengatakan, untuk kanker leher rahim (serviks) dan kanker payudara stadium dini, pihaknya sudah menunjuk beberapa puskesmas seperti di Kota Padang sudah ada dua Puskesmas yang bisa melayani persoalan itu.
Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumbar Ermawat juga menjelaskan, masyarakat hendak melakukan pemeriksaan secara berkala dan tidak perlu takut dinyatakan positif, sebab yang dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan belum tentu kanker. Rata-tara katanya kondisi pasien masih tingkat dini. Bahkan kadang-kadang bentuknya normal saja.
"Makanya kita mengimbau wanita yang melakukan hubungan seksual untuk mengecek IVA setiap tahun. Bisa saja tahun ini negatif dan tahun berikutnya positif, itu yang harus dituntaskan," tutupnya.