Menkes: Sudah Divaksinasi Tetap Bisa Tertular Covid-19, Tapi Virus Dibunuh Cepat
Dengan peningkatan antibodi, para penerima vaksin tidak akan mengalami sakit parah ketika terpapar virus Covid-19. Sebab virus tersebut akan lebih cepat mati dalam tubuh.
Sesorang yang sudah divaksinasi masih berpeluang terpapar virus Covid-19. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendapatkan vaksinasi dosis ke dua.
"Apakah masih bisa tertular? masih bapak, ibu, cuma karena antibodi kita sudah baik, kalau virusnya masuk dibasminya cepat oleh antibodi kita," kata Budi Gunadi di kediaman Wapres, jalan Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat,Rabu (17/3).
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
"Tapi masih bisa kena? Masih sekali lagi kita enggak tiba-tiba jadi superman yang semua virus tidak bisa sampai ke kita," tegas Budi.
Dia menjelaskan, tingkat kekebalan vaksin dimulai sejak 28 hari setelah penyuntikan pertama dan kedua. Dengan peningkatan antibodi tersebut, para penerima vaksin tidak akan mengalami sakit parah ketika terpapar virus Covid-19. Sebab virus tersebut akan lebih cepat mati dalam tubuh.
"Makannya dari hasil vaksinasi jika terkena virusnya lebih cepat matinya, kita tidak masuk rumah sakit. Kalau pun masuk rumah sakit tidak perlu sampai parah, karena memang antibodi kita sudah ada," bebernya.
Selain itu, para orang yang sudah menerima vaksin juga tetap bisa menularkan virus Covid-19 ke orang lain. Karena itu dia meminta kepada masyarakat yang sudah divaksinasi agar tetap menjaga protokol kesehatan.
"Walaupun sudah divaksin kita tetap masih bisa kena dan kita masih tetap bisa menularkan ke orang lain," katanya.
"Alhamdullilah kita bisa lebih kuat melawan virusnya tapi belum tentu orang lain yang belum divaksin bisa bertahan. Sebab itu tetap protokol kesehatan. Walaupun kita sehat tapi kita harus melindungi orang lain," tutupnya.
Baca juga:
Iran Luncurkan Vaksin Covid “Fakhra”, Diambil dari Nama Ilmuwan Nuklir yang Dibunuh
Kemenkes Tak Sarankan Pengujian Antibodi Mandiri Usai Vaksinasi Covid-19
Wapres Ma'ruf Amin Jalani Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua
Moderna Teliti Kemanjuran Vaksin Covid-19 pada Bayi dan Anak-Anak
Menkominfo: Lebih 130 Isu Hoaks Vaksin Covid-19 Telah Diidentifikasi
Haruskah Mengkhawatirkan Penggumpalan Darah Akibat Vaksin AstraZeneca?