Menkes Wanti-Wanti Pengusaha Beli Obat Secukupnya: Jangan Tutup Akses Orang Lain
Di perusahaan-perusahaan juga terjadi fenomena serupa. Perusahaan menyetok sendiri obat-obatan untuk membantu karyawannya. Namun, Budi mengingatkan, hal ini bisa menutup akses orang membutuhkan obat tersebut.
Menteri Kesehatan meminta individu dan perusahaan tidak perlu berlebihan membeli obat-obatan untuk penyembuhan Covid-19. Budi mengatakan, jika berlebihan bisa mengurangi stok obat-obatan sehingga menutup akses orang lain yang benar-benar membutuhkan.
Saat ini banyak masyarakat yang menyetok sendiri obat-obatan untuk Covid-19. Padahal seharusnya obat diberikan sesuai kebutuhan dengan resep dokter.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
"Jadi kalau ini kita stok ini di rumah, saya mengerti karena itu memberikan rasa nyaman. Tapi itu mengurangi kans satu orang yang membutuhkan untuk mendapatkan akses dan dia bisa mati," ujar Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7).
Di perusahaan-perusahaan juga terjadi fenomena serupa. Perusahaan menyetok sendiri obat-obatan untuk membantu karyawannya. Namun, Budi mengingatkan, hal ini bisa menutup akses orang membutuhkan obat tersebut.
"Perusahaan besar tidak usah membeli, karena kalau dia membeli, 10.000 dia beli, itu ada 10.000 orang yang kehilangan changenya yang benar-benar membutuhkan. jadi biarkan mekanis secara medis berlaku," kata Budi.
Stok obat yang ada, menurut Budi, harus diberikan kepada pihak rumah sakit dan orang yang memang dibutuhkan. Bukan untuk ditimbun menjadi cadangan di rumah maupun perusahaan.
"Ini bukan untuk disimpan dicadangan untuk rasa aman karena ini bahaya, orang nanti obatnya habis kalau dikejar semua kita benar-benar membutuhkan ini diberikan oleh dokter diberikan oleh rumah sakit ke orang-orang yang memang sudah sakit dan membutuhkan," jelasnya.
Baca juga:
Kejaksaan Investigasi Kelangkaan Obat untuk Pasien Covid-19 di Tangerang
Menguji Klaim Dokter Lois, Benarkah Kematian Pasien Covid-19 Akibat Interaksi Obat?
Polisi Gerebek Ruko di Kalideres yang Timbun Obat Covid-19
Pekan Depan, Jokowi akan Bagikan Obat Gratis untuk Penderita Covid-19
Jual Obat Covid-19 Tanpa Resep Dokter & di Atas Harga Eceran, Pemilik Apotek Diciduk
Polisi Periksa 2 Apotek di Karawang Jual Obat Diatas HET
Perlambatan Produksi Jadi Kendala Distribusi Obat Terapi Covid-19