Menko Kesra sebut tes keperawanan kurang kerjaan
Akan lebih bermanfaat jika memberikan informasi terkait bahaya HIV/AIDS atau terkait dengan keluarga berencana.
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono menyindir kebijakan pemberlakuan tes keperawanan sebagai syarat untuk masuk jenjang pendidikan SMA. Dia bahkan menyebut kebijakan itu seperti kurang kerjaan.
"Seperti tidak ada kerjaan lain saja," ujar Agung di Jakarta, Rabu (21/8).
Agung menilai, akan lebih bermanfaat jika memberikan informasi terkait bahaya HIV/AIDS atau terkait dengan keluarga berencana. "Itu lebih penting dibandingkan tes keperawanan," kata dia.
Selain itu, Agung menegaskan, akan sia-sia saja jika tes keperawanan tetap saja dijalankan. Sebab, tes keperawanan sama sekali tidak berhubungan dengan pendidikan.
"Sekarang ada tes keperawanan. Nanti tambah lagi ada tes keperjakaan. Aneh-aneh saja. Tes keperawanan tidak ada hubungannya dengan pendidikan," pungkas Agung.