Menko Polhukam belum bisa pastikan Abu Sayyaf yang culik 7 ABK
"Karena ceritanya masih komplikasinya banyak," kata Luhut.
Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan menegaskan pemerintah tak pernah bayar tebusan kepada militan asal Filipina Abu Sayyaf. Termasuk pada 7 Anak Buah Kapal (ABK) yang kembali disandera diduga oleh kelompok Abu Sayyaf.
Luhut menjanjikan bakal menyelesaikan persoalan ini dengan secepatnya. Saat ini, dirinya masih terus menyusun strategi pembebasan WNI yang disandera di Filipina tersebut.
"Kita gak pernah bayar, kalau kita bayar kita pertanggung jawabkan uangnya. Saya sudah janji, dalam dua hari ke depan. Ini Menhan masih di sana, masih bicara sama Filipina. Saya juga sudah bicara," kata Luhut usai rapat dengan KPK di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/6).
Luhut juga belum memastikan apakah benar 7 ABK tersebut disandera oleh kelompok Abu Sayyaf atau bukan. "Belum tahu persis. Karena ceritanya masih komplikasinya banyak. Nanti kita ngomong, berubah lagi," imbuhnya.
Begitu juga soal uang tebusan, Luhut belum tahu persis apakah pihak perusahaan asal korban bekerja menyiapkan tebusan. Saat ini, pemerintah Indonesia tengah berkomunukasi terus dengan pihak Filipina.
"Katanya ada (uang tebusan). Tapi saya masih nunggu, biarlah, intelijennya Filipina bicara sama kami. Ya itu sumber resmi," tutur dia.