Menpan RB: Belum Ada Penolakan, ASN Milenial malah Banyak yang Ingin Pindah ke IKN
Menpan RB menjelaskan para ASN muda yang berminat untuk pindah ke IKN tersebut dikarenakan nantinya di Nusantara akan bekerja dengan sistem berbasis teknologi atau yang biasa dikenal dengan sebutan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa minat aparatur sipil negara (ASN) muda untuk pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara cukup tinggi.
Azwar Anas di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3), mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada ASN yang menolak untuk dipindahkan ke IKN Nusantara, akan tetapi lebih banyak ASN muda yang ingin membangun karir di IKN.
-
Kapan Azizah mulai menari? Bakat menari Azizah sudah terlihat sejak usia dini, ketika ibunya mendaftarkannya di sanggar tari Miracle Dancers di Lombok saat ia masih TK.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kenapa Panji Gumilang menggugat Anwar Abbas? Langkah hukum dia tempuh usai Panji merasa tidak terima dicap komunis. Sehingga Panji bersama tim hukumnya menggugat Anwar secara perdata dengan nilai Rp 1 triliun sebagai ganti rugi materil dan imateril.
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Kapan Mohammad Tri Anjas lulus Akmil? Pada 3 November 2022, keluarga militer itu mendapatkan kabar gembira dari Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dian Assafri.
"Saya belum mendengar ada yang menolak. Justru banyak yang ingin ke sana, terutama anak-anak muda milenial," kata Azwar Anas.
Ia menjelaskan para ASN muda yang berminat untuk pindah ke IKN tersebut dikarenakan nantinya di Nusantara akan bekerja dengan sistem berbasis teknologi atau yang biasa dikenal dengan sebutan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Menurutnya, anak-anak muda tersebut menganggap penerapan sistem berbasis teknologi tersebut akan menjadi sebuah peluang yang menjanjikan sehingga minat para ASN muda untuk pindah ke Nusantara cukup tinggi.
"Di IKN Nusantara nantinya menggunakan SPBE, justru ini kesempatan bagus untuk para ASN muda yang akan berada di sana," katanya.
Ia menambahkan secara keseluruhan ada sebanyak 16.990 ASN dan petugas pertahanan keamanan (hankam), termasuk TNI Polri yang akan pindah ke IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. Para ASN itu berasal dari 35 kementerian/lembaga, termasuk kementerian koordinator.
Jika dirinci, lanjutnya, dari total 16.900 orang yang akan pindah ke IKN Nusantara tersebut sebanyak 11 ribu orang merupakan ASN, sementara sisanya dari unsur TNI/ Polri. Saat ini, proses pembangunan di IKN sudah disiapkan, termasuk tempat tinggal para ASN tersebut.
"Saat ini sedang disiapkan, rumah dinas berupa 'tower-tower' apartemen. Pembangunan itu tidak ada masalah karena anggaran sudah disiapkan dan telah diproses," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengajak Federasi Bisnis Jepang (Keidanren) untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur. Pemerintah Indonesia telah bertemu dengan 90 investor dari Negeri Sakura itu.
Puluhan investor tersebut terdiri atas pengembang hunian, perusahaan bidang infrastruktur/transportasi, pembangun tata kelola pipa gas, dan perusahaan di bidang telekomunikasi.
(mdk/ded)