Mensos Risma: Museum Olahraga Surabaya Impian Saya Sejak Lama
Menurutnya, para atlet ini merupakan pahlawan masa kini. Mereka itu merupakan pahlawan yang juga sama membawa nama bangsa Indonesia hingga di kancah Internasional.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mengaku bahwa keberadaan Museum Olahraga Surabaya (MOS) merupakan impiannya sejak lama ketika menjadi Wali Kota Surabaya.
"MOS ini merupakan impian saya sejak menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Saya ingin Kota Surabaya mempunyai banyak museum yang bisa digunakan untuk belajar atau menambah wawasan para pelajar dan masyarakat luas, apalagi banyak prestasi yang diraih oleh para senior dari kota ini," kata Mensos saat meresmikan MOS dan Rehabilitasi GOR Pancasila yang didamping Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu (8/5).
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Di mana lokasi situs pemakaman Menga? Dilansir Arkeonews, situs ini terletak dekat Antequera di Malaga, Andalusia, Spanyol.
-
Di mana lokasi Taman Angsa di Surabaya? Taman Angsa yang berada di tengah perumahan Pakuwon City, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya ini dibuat untuk melengkapi keindahan perumahan elite tersebut.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
Menurutnya, para atlet ini merupakan pahlawan masa kini. Mereka itu merupakan pahlawan yang juga sama membawa nama bangsa Indonesia hingga di kancah Internasional.
"Tidak mudah menjadikan mereka berprestasi, saya mengalami sendiri, tahu persis karena dulu saya atlet. Jadi, mereka ini jam tidurnya diatur, jam makannya harus diatur, tidak sembarangan. Mereka ini sangat disiplin," katanya.
Selain itu, kata dia, pembangunan MOS ini sebenarnya juga untuk menyampaikan pesan bahwa prestasi itu tidak mesti di bidang akademik saja, tapi di bidang apapun bisa, termasuk dalam bidang olahraga ini.
Oleh karena itu, katanya, apabila ada anak Surabaya yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya di bidang olahraga, harus tetap didukung. "Ini yang sebenarnya saya ingin sampaikan waktu itu, pesan-pesan ini bahwa prestasi itu tidak mesti di bidang akademik saja, tapi bisa di bidang apapun," ujarnya.
Ia menegaskan dengan hadirnya MOS ini diharapkan anak-anak mulai dari usia TK bisa mempunyai mimpi untuk menjadi seorang atlet. Bahkan, ke depan Mensos Risma juga berharap museum tersebut bisa dilengkapi dengan suara dari para atlet di masing-masing cabang olahraga.
"Mungkin ke depan bisa dilengkapi dengan suara, misalkan nanti anak-anak tanya, terus ada suara atletnya langsung yang menjawab. Sehingga, anak-anak yang mungkin punya mimpi dan dia tahu," katanya.
Tentunya, lanjut dia, MOS ini akan membantu anak-anak Surabaya bisa berprestasi di bidang olahraga, minimal kalau mereka cinta dengan olahraga, pasti mereka tidak akan tersentuh narkoba dan tidak akan kenal dengan kenakalan remaja.
"Bagaimana mau nakal, wong mereka ini sibuk latihan dan latihannya diawasi pula. Jadi, saya sampaikan terima kasih banyak kepada para atlet yang telah memberikan sumbangsihnya kepada museum ini," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan MOS ini tentu akan semakin meningkatkan semangat anak-anak Surabaya. Bahkan, nantinya mereka bisa belajar banyak dari perjuangan para atlet untuk mendapatkan keberhasilan.
"Bisa jadi penyemangat mereka, sehingga mereka termotivasi. Karena kita ingin menjadikan Surabaya menjadi kota berprestasi, kota anak dan juga kota olahraga. Di sini mereka juga bisa foto dengan para atlet idola mereka lewat photo box dan bisa langsung di cetak," kata Eri.
Ia menjelaskan bahwa museum yang terdiri dari dua lantai itu, memiliki 235 jenis koleksi. Ratusan koleksi tersebut terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, koleksi historika yakni koleksi yang diperoleh dari hasil temuan, hasil escavasi atau bukti materiil bersejarah berjumlah sekitar 169 buah. Kedua, koleksi heraldika, yaitu tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang atau logo sebanyak 65 buah.
"Ketiga koleksi teknologika terkait benda dengan unsur teknologi berjumlah satu buah. Tentu, koleksi museum ini akan terus kita tambah dan terus bertahap," katanya.
Baca juga:
Terima Mesin Braille, Mensos Harap Bisa Membuat Anak Netra Mudah Belajar
Kemensos Beri Tabungan Rp100 Juta kepada Anak-anak Almarhum Letda Laut (T) Rintoni
Risma Ingatkan Pegawai Jaga Integritas dalam Kelola Data
DPR akan Panggil Risma Terkait 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos
DPR Bakal Panggil Risma Soal Data Ganda Penerima Bansos