Mensos Risma Serahkan Santunan kepada Ahli Waris Korban Longsor di Ponpes Pamekasan
Kelima ahli waris korban masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp 15 juta. Dua korban luka masing-masing menerima Rp 5 juta. Total santunan yang diserahkan Rp 85 juta.
Kementerian Sosial RI memberikan santunan kepada keluarga ahli waris korban bencana longsor di Pondok Pesantren Annidhamiyah, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (27/2). Bantuan diserahkan langsung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
"Pertama, menyampaikan ucapan belasungkawa dari Bapak Presiden, sekaligus menyerahkan santunan bagi keluarga korban di pondok ini," ujar Risma.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Siapa yang terdampak bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Dia mengatakan, data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana Pondok Pesantren Langitan berada? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Di mana saja lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? "Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera," tuturnya.
-
Siapa pendiri Pondok Pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
"Kami menyerahkan santunan bagi keluarga ahli waris dan korban luka, juga kami menyampaikan ada sedikit bantuan dari bapak Presiden untuk Ponpes," sambung Risma.
Peristiwa tanah longsor itu menelan lima korban jiwa. Kelima ahli waris korban masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp 15 juta. Dua korban luka masing-masing menerima Rp 5 juta. Total santunan yang diserahkan Rp 85 juta.
Sementara itu, pimpinan sekaligus pengasuh Ponpes Annidhamiyah, KH Muhaidi menyampaikan terima kasih atas santunan itu.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Presiden dan Mensos yang telah memberikan santunan dan bantuan untuk perbaikan fasilitas pondok putri, semoga Allah SWT membalas dengan sebaik-baiknya balasan," ucap KH Muhaidi.
Direktorat Penanganan Sosial Korban Bencana Alam (PKSBA) melaporkan kejadian bencana itu diawali dengan turun hujan lebat pada Rabu (24/2) pukul 00.45 WIB. Hujan mengakibatkan bencana tanah longsor di Ponpes Annidhomiyah di Dusun Jepun Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Tercatat ada 5 orang tewas dalam peristiwa nahas itu, yakni: Robiatul Adwiyah (14); Santi (14); Nabila (12); Nur Asisah (13); dan Siti Komariyah (17).Terdapat juga satu korban patah tulang yaitu Nurul Komariyah (15), serta satu korban selamat Tia Muharrommah.
Selain terdapat korban tewas, patah tulang dan selamat, bencana tanah longsor mengakibatkan dua bangunan di Pondok Putri Ponpes Annidhomiyah rusak parah. Satu unit musala juga mengalami kerusakan ringan.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Belasan Rumah di Lumajang Tertimbun Longsor, Ini Perjuangan Warga Selamatkan Diri
Pospol Jatijajar Depok Ambrol, Satu Polisi Tertimpa Reruntuhan
Operasi SAR Hari ke-3 Belum Temukan 1 Korban tambang longsor di Parigi Moutong
Santri Korban Tebing Longsor di Pamekasan Dapat Pengobatan Gratis
Tiga Jasad Korban Longsor Area Penambang Emas Tanpa Izin Berhasil Dievakuasi
TPU Khusus Covid-19 Jombang Ciputat Rawan Longsor