Mensos Tinjau Hunian Korban Banjir Sentani hingga Peluncuran Kapal Fiberglass
Sementara sejauh ini diakui masih ada kendala dalam proyek pembangunan hunian tersebut, yakni terkait dengan pembebasan lahan. Kementerian Sosial membebaskan tanah tersebut secara utuh, namun kemudian mesti dipecah sesuai atas nama penghuni.
Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung proyek pembangunan hunian untuk korban banjir Sentani di Doyo Baru, Sentani Timur, Papua. Tidak hanya itu, kunjungan kerja tersebut dilanjut dengan peluncuran fasilitas pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bentuk motor listrik dan kapal fiberglass.
Pembangunan hunian korban banjir Sentani berada di Doyo Baru, Sentani Timur, Papua. Ada sebanyak 76 hunian yang dibangun melalui Koperasi Alom dan sudah sekitar 21 unit yang telah terealisasi.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Apa itu Menjes? Menjes adalah makanan berbahan dasar kedelai yang lazim ditemukan di Jawa Timur, Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Risma ketika ada sengketa dalam bansos? "Kalau saya turun biasanya kalau itu ada dispute (sengketa), misalkan perselisihan, itu baru saya turun. Itu pun saya mengajak dari perguruan tinggi,"
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
"Kami berharap pada 17 Agustus nanti siap dihuni oleh mereka," tutur Risma di Doyo Baru, Sentani Timur, Papua, Rabu (23/3).
Menurut Risma, sejauh ini warga terdampak banjir Sentani masih ada yang tinggal di pengungsian. Adapun konsepnya, lingkungan hunian akan dilengkapi fasilitas untuk menunjang taraf hidup masyarakat baik dari segi perdagangan, pertanian, dan perkebunan.
Sementara sejauh ini diakui masih ada kendala dalam proyek pembangunan hunian tersebut, yakni terkait dengan pembebasan lahan. Kementerian Sosial membebaskan tanah tersebut secara utuh, namun kemudian mesti dipecah sesuai atas nama penghuni.
"Jadi nanti bangunan dan tanahnya itu diserahkan per keluarga. Saya sudah minta bantuan untuk pembebasan, sampai nanti gimana pemecahan ini. Saya sudah komunikasi dengan Menteri ATR-BPN, beliaunya siap membantu karena itu kita akan persiapkan. Jadi nanti 17 Agustus kami berharap mereka sudah terima sertifikat dan kunci rumahnya. Oleh karena itu kami perlu percepatan pemecahan sertifikat," jelas dia.
Selain soal pembangunan hunian korban banjir Sentani, Risma juga meluncurkan bantuan berupa motor listrik dan kapal fiberglass untuk masyarakat Papua yang dilaksanakan di Kantor Distrik Navigasi, Jayapura. Secara rinci, bantuan kapal diberikan untuk Koperasi Mamberamo Raya sebanyak lima unit dan YPK GKI satu unit, dua unit mobil jenis minibus untuk operasional pendidikan Yayasan Maga, dan uji coba dua unit motor trail listrik untuk masyarakat daerah pegunungan.
Mantan Wali Kota Surabaya itu bercerita, awalnya dia datang memenuhi undangan ke tempat pelatihan dan bertemu masyarakat. Salah satu pemuda dari Mamberamo mengusulkan adanya bantuan berupa mesin kapal.
"Nah kapalnya dari mana. Kapalnya potong pohon Ibu. Potong pohon nanti kita lubangi. Saya ngomong ndak ndak ndak, saya ini aktivis lingkungan dunia. Kalau saya potong pohon nanti akan diserang dunia. Nggak nggak. Akhirnya kita diskusi, terus dimatangkan gimana kalau kapal fiber. Oke kita buat kapal fiber," katanya.
Risma menyatakan tidak ingin memberikan bantuan langsung berupa kapal. Alhasil, generasi muda Papua dari Universitas Cendrawasih dan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun bekerjasama membuat kapal sendiri sesuai konsep yang didiskusikan, hingga akhirnya berhasil.
"Saya tidak mau kasih kapal, kalian harus buat sendiri kapal yang akan kalian pakai dan kemudian bagaimana caranya, saya juga berpikir bagaimana caranya. Kemudian saya meminta bantuan kepada ITS karena mereka mempunyai kapasitas pendidikan perkapalan. Nah kemudian saya minta bantuan bagaimana anak-anak itu diajak ke Surabaya atau kah di sini, saya sampaikan harus di sini," ujarnya.
Selain kapal fiberglass, generasi muda Papua juga bekerjasama membuat motor listrik demi menunjang aksebilitas pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan. Kendaraan tersebut dimodifikasi sehingga dapat membawa barang hasil produksi masyarakat.
"Jadi saat kita diskusi juga bagaimana dengan aksebilitas untuk dia pegunungan jalan. Akses jalan masih sangat terbatas ini struktur jalan, saya sampaikan bagaimana kalau kita bawa motor saja, motor yang bisa menaklukkan kondisi alam di Papua. Dan kemudian lahirlah motor ini, tapi motor ini harus juga berfungsi sebagai alat angkut barang, sehingga dengan alat angkut barang itu maka kemudian angkutan untuk saudara-saudara kita yang di wilayah pegunungan," terang Risma.
Risma berharap, kerjasama antara Universitas Cenderawasi dan ITS Surabaya itu dapat terus terjalin dan terjadi transfer ilmu pengetahuan sehingga dapat semakin mengembangkan pembuatan aksebilitas perekonomian masyarakat di Tanah Papua.
"Namun karena ada permasalahan, kita butuh peralatan-peralatan yang tidak mungkin ada, sementara teman-teman yang akan diboyong ke Surabaya untuk mereka bisa membuat wujudkan motor-motor. Nanti suatu saat ada motor listrik itu lahir dari Papua," Risma menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kunjungi Papua, Menteri Risma Lirik Potensi Garam dan Olahan Minyak VCO Papua
Mensos Risma: Pekerja Sosial itu Mempunyai Rate Tertinggi di Mata Tuhan
Mensos Risma Beri Bantuan untuk Keluarga Korban Banjir di Malang
Mensos Risma Terbitkan Edaran Tentang Perlindungan Anak, Ini Isinya
Kemensos Bentuk Ratusan Kampung Siaga Bencana dan Lumbung Sosial
Kunjungi Korban Banjir di Bojongkulur Bogor, Mensos Risma Serahkan Bantuan