Menteri Agama: Kemajemukan adalah anugerah
Menag juga menyebut bahwa pesantren merupakan salah satu miniatur keberagaman Indonesia. Sehingga Menag meminta kepada para santri untuk memertahankan keberagaman di Indonesia.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa masyarakat Indonesia terutama kaum santri harus bersyukur menjadi bagian dari sebuah negara bernama Indonesia. Sebab Indonesia memiliki kekhasan yang tak banyak dimiliki oleh negara lain yaitu kemajemukan dan memiliki hubungan yang istimewa antar umat beragama.
"Jadi bangsa Indonesia bukan kemauan kita, melainkan takdir Tuhan. Ditakdirkan Tuhan jadi bagian bangsa Indonesia. Bangsa yang khas dan istimewa dalam hubungan agama," ujar Menag di acara Halaqah Santri Nusantara di Gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Rabu (28/3).
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Di mana Lukman Hakim lahir? Lukman Hakim lahir di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 6 Juni 1914.
-
Kapan Zulkarnain Lubis meninggal? Pada Jumat, 11 Mei 2018, Zulkarnain meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pali, Sumatra Selatan di usia 59 tahun.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Di mana Zulkarnain Lubis meninggal? Pada Jumat, 11 Mei 2018, Zulkarnain meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pali, Sumatra Selatan di usia 59 tahun.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
Menag menjabarkan bahwa masyarakat di Indonesia selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Salah satunya dibuktikan dengan banyaknya ritual keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
"Banyak ritual keagamaan di Indonesia. Ada kirim doa dan macam-macam. Bahkan setiap acara keagamaan diawali dan ditutup dengan doa," urai Menag.
Menag juga menyebut bahwa pesantren merupakan salah satu miniatur keberagaman Indonesia. Sehingga Menag meminta kepada para santri untuk memertahankan keberagaman di Indonesia.
Menag menambahkan para santri selain mengusung keberagaman juga menjaga kebangsaan dengan cara moderasi yang bersifat Islami. Moderasi Islami ini bisa merampungkan sengketa yang terjadi antar umat.
"Sengketa antaragama yang biasanya terjadi adalah buah dari pendekatan yang berbeda. Para santri harus saling mendekati satu dengan yang lain karena kemajemukan dan keberagaman adalah anugerah Tuhan. Kemajemukan adalah cara Tuhan memberikan keanugerahan untuk saling mengisi bangsa ini," ujarnya.
Baca juga:
Setara Institute: Terjadi 155 kasus intoleransi sepanjang 2017
NU dan Muhammadiyah sepakat Indonesia akan tetap utuh
MUI: Waspadai isme-isme yang bertentangan dengan Pancasila
'Jihad tertinggi adalah melawan kebodohan, kemiskinan, dan perpecahan'
Peran ulama dinilai penting jaga keutuhan NKRI