Menteri ESDM Arifin Tasrif Pastikan Jaringan Gas Semarang-KIT Batang Rampung Oktober
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan kesiapan infrastruktur pipa gas sudah akan menyambung ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Ada dua titik yang harus dibor di bawah fondasi karena berada di bawah jalan.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan kesiapan infrastruktur pipa gas sudah akan menyambung ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Ada dua titik yang harus dibor di bawah fondasi karena berada di bawah jalan.
"Progres pembangunan pipa jaringan pipa gas dari Semarang sampai ke lokasi ini tinggal 1,8 Km lagi yang masih belum tersambung," kata Arifin Tasrif usai meninjau terminal ESDM Batang di KIT Batang, Rabu (7/6).
-
Siapa yang meresmikan SPAM Regional Mebidang? SPAM inipun telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan ditandai pemutaran tuas katup air dan penandatanganan prasasti(25/8).
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Siapa yang membunuh MSD? MSD (24), ibu muda yang tewas dibunuh oleh NKW (24), suaminya sendiri di Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pernah melaporkan pelaku dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Unit PPA Polres Metro Bekasi.
-
Kapan Menara Siger diresmikan? Bangunan ini telah diresmikan pada tahun 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P.
Dia menyebut saat sudah tersambung, dalam waktu dekat sudah siap menyalurkan gas. "Rencananya Agustus sistem sudah siap, pipa gas. Di samping itu juga yang untuk masuk ke industri pabrik akan siap akhir Oktober 2023," ungkapnya.
Menteri ESDM memperkirakan kebutuhan gas untuk industri di proyek strategis nasional itu mulai disalurkan sekitar November atau Desember. Industri yang pertama memanfaatkan gas adalah rumah keramik.
"Untuk penyaluran pipa gas ke KCC Glass akan dimulai kuartal II atau III tahun 2024. Target itu bisa terlaksana jika semua proses berjalan lancar," ungkapnya.
Saat ini pihak PGN sedang mengerjakan perjanjian jual beli gas. Perjanjian itu dilakukan antara pemakai dengan penjual dan diselesaikan dalam dua bulan ke depan.
"Kalau untuk proyeksinya (kebutuhan gas KITB) itu kurang lebih 36 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day/satuan gas). Itu kalau seluruh pabrik yang besar maupun kecil selesai di bangun," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa penyaluran gas sebesar itu dilakukan bertahap. Penyambungan gas akan dilanjutkan dari Batang sampai ke Cirebon.
General Manager PT PGN SOR 3 (Jateng-Jatim) Edi Armawiria menyebut progres pipa tahap I mulai dari Semarang hingga Batang sudah sekitar 40 persen.
"Pasokan gas ini salah satunya diambil dari Blok Cepu Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro," kata Edi Armawiria.
Sementara, Direktur Operasi & Teknik I Made Kartu mengatakan, saat ini sudah ada dua pelanggan gas yang siap mendapatkan aliran. yaitu Rumah Keramik Indonesia dan KCC Glass. Artinya sudah ada target komersialisasi jaringan gas dari penyedianya.
"Rumah keramik akan inline nanti dengan utilisasi pipa transmisi. Jadi rumah keramik adalah industri keramik yang bersebelahan dengan industri kaca yang di KCC itu tadi," ucapnya.
Menurutnya, kapasitas infrastruktur gas ini disiapkan melebihi jumlah industri pada fase pertama KITB. Saat ini sudah ada 12 industri yang berkomitmen masuk ke KITB.
"Intinya bahwa dari sisi infrastruktur kita sudah siap, dari sisi pasokan juga sudah dipastikan siap," jelasnya.
Edi kembali menambahkan, target tahap awal penyaluran gas untuk rumah keramik sekitar 2 mmscfd. Lalu, untuk KCC Glass antara 4 mmscfd sampai 8 mmscfd.
"Boleh dibilang 10 mmscfd untuk tahun pertama dan tahun kedua itu sudah bisa memanfaatkan gas di kawasan industri batang ini," imbuhnya.
Dalam kunjungan itu, Menteri ESDM didampingi jajaran manajemen KITB dan BUMN lainnya. Mereka meninjau terminal off take pipa. Stasiun ESDM Batang di KIT Batang merupakan bagian dari proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon Semarang. Tahap I ruas Semarang- Batang.
"Intinya bahwa dari sisi infrastruktur kita sudah siap, dari sisi pasokan kami juga sudah siap. Untuk pasokannya itu salah satunya kita memang mengambil pasokan dari Blok Cepu Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro," tutupnya.
(mdk/yan)