Menteri LHK Ungkap Kawasan Bromo yang Terbakar 989 Hektare, Ini Langkah Rehabilitasi usai Kebakaran
Menteri LHK Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo mencapai 989 Hektare.
Menteri LHK meninjau kawasan Bromo usai kebakaran akibat prewedding pakai flare.
Menteri LHK Ungkap Kawasan Bromo yang Terbakar 989 Hektare, Ini Langkah Rehabilitasi usai Kebakaran
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyatakan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo mencapai 989 Hektare.
Angka luasan tersebut merupakan laporan terakhir yang diterimanya dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).
- Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat
- KLHK Serah Terima Hasil Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Seluas 27 Hektar di Bangka Tengah
- Kementan Beri Bantuan RJIT di 2 Lokasi Kulonprogo untuk Antisipasi El Nino
- Parahnya Kebakaran TPA Sarimukti, TNI-Polri Sampai Turun Gunung, Begini Aksinya
"Bahwa sejak dari 5,6 sampai tanggal 14, kebakaran itu mencover 989 hektare, sampai minggu lalu. Sebelumnya saya dilapori 500 hektare ternyata sudah 989 hektare,"
tegas Siti Nurbaya Bakar di Posko Dalkarhutla BB TNBTS, di Desa Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Sabtu (23/9).
merdeka.com
Siti memuji keterlibatan para pihak dalam upaya pemadaman selama berhari-hari tersebut. Keterlibatan dalam bentuk partisipasi ikut memadamkan api dinilai sebagai kekuatan besar yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Kementerian LHK akan mengambil langkah segera yakni rehabilitasi atas kawasan terdampak pasca kebakaran tersebut.
"Apa yang penting sekarang? Menurut saya adalah rehabilitasi. Rehabilitasi dari segala aspek dari pemulihannya, kemudian bagaimana publik educationnya juga,"
urai Siti.
merdeka.com
Siti mengatakan, segera menggelar rapat dengan sejumlah pihak terkait pelaksanaan rehabilitasi kawasan tersebut. Karena banyak aspek yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan rehabilitasi tersebut.
"Bagaimana kita lihat pemulihan itu dengan intervensi dan suksesi alami. Itu kita masih pelajari, karena medannya kan beragam, apalagi ada Padang Savana dan pasir yang kira-kira itu 6 ribuan hektare dari 50 ribu hektar. Jadi banyak aspek yang kita harus masuk,"
papar Siti.
merdeka.com
KLHK juga mengajak berbagai pihak untuk terlibat, termasuk sedang dilakukan penelitian oleh sejumlah ahli dari Bogor terkait proses mengembalikan ekosistem.
Selain itu juga mengajak lembaga internasional USAID untuk bekerjasama, mengingat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki nilai strategis dan dikenal secara nasional maupun internasional.
"Jadi banyak aspek yang kita harus bangun kembali untuk wilayah ini," tegasnya.