Gunung Bromo Butuh Hingga 5 Tahun untuk Kembali Hijau, Biayanya Capai Rp3,5 Miliar
Gunung Bromo mengalami kebakaran akibat flare yang digunakan untuk prewedding.
Gunung Bromo mengalami kebakaran akibat flare yang digunakan untuk prewedding.
Gunung Bromo Butuh Hingga 5 Tahun untuk Kembali Hijau, Biayanya Capai Rp3,5 Miliar
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Hendro Widjanarko menyatakan, butuh waktu hingga 5 tahun agar ekosistem Kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur bisa pulih akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk pohon-pohon asli di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru seperti cemara gunung, kesek, tutup, pasang, yang terdampak kebakaran, itu kurang lebih diperkirakan membutuhkan waktu 3 sampai 5 tahun," kata Hendro, dikutip Antara, Kamis (21/9).
Merdeka.com
Hendro menjelaskan, ada 3 mekanisme yang akan diterapkan untuk pemulihan.
Mekanisme pertama adalah pemulihan secara alami khususnya untuk area savana atau padang rumput yang berada di kawasan tersebut. Kemudian, rehabilitasi dengan melakukan penanaman pohon kembali serta restorasi atau upaya mengembalikan unsur hayati.
"Pemulihan ekosistem, itu ada tiga mekanismenya, alam, rehabilitasi, restorasi. Jadi yang alam ini untuk savana secara alami, nanti kita lihat alam bisa memulihkan diri sendiri. Mudah-mudahan sebulan dua bulan ini sudah bisa pulih untuk savana," katanya.
Dia menambahkan, upaya pemulihan ekosistem kawasan Gunung Bromo tersebut, diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp3,5 miliar dari total taksiran kerugian hingga Rp5,4 miliar akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan tersebut.
Sebelumnya, pada 6-18 September 2023, kawasan wisata Gunung Bromo harus ditutup total akibat kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran tersebut terjadi pada 6 September 2023, karena ulah pengunjung yang menggunakan suar untuk pengambilan gambar.
Akibat sejumlah rangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada Agustus hingga September 2023, areal seluas 504 hektare dilaporkan mengalami kerusakan. Mayoritas area yang rusak merupakan kawasan savana.
Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.
Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.
Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.
Merdeka.com