Menteri Marwan dorong produktivitas perempuan pesisir
Dalam blusukan ini, dirinya membawa setumpuk fotocopy SKB tiga menteri.
Bendera merah putih berukuran mini berkibar di ujung perahu nelayan yang melaju menerjang obak. Nurlina, pemilik perahu itu pun sangat tangkas mengemudika perahu motor yang sehari-hari menjadi alat mencari nafkah.
Nurlina menuturkan, daya jelajah perahunya ini memang sangat luas. Hampir tiap hari dipakai menghinggapi satu pulau ke pulau lain yang terhampar di kabupaten Pangkujene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Di Kabupaten yang bertetangga dengan Maros ini ada 117 pulau berpenghuni, dan hampir semuanya berprofesi sebagai nelayan.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
Nurlina adalah salah seorang nelayan perempuan di Pulau Kulambing, Desa Mattiro Uleng, Liukang Tupabiring Utara, Pangkep. "Saya sudah mengenal melaut srjak usia 13 tahun. Dulu saya terpuruk dan sekarang sudah bisa bangkit dan hidup menjadi tulang punggu keluarga," ujar perempuan berusia 31 tahun ini.
Kegigihan Nurlin dan para perempun penduduk pulau-pulau di Kepulauan Pangkap ini membuat Menteri Desa, Pembangunan Daerh Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar kagum. Perempuan merupakan salah satu penyangga dalam program Desa Membangun.
Saat blusukan ke Kabupaten Pangkep, Sabtu (23/4), Marwan bercengkrama dengan para ibu-ibu yang merupakan peserta program Sekolah Perempuan. Kegiatan ini diprakarsai Institut Kapal Perempuan di Kabupaten Pangkep dan diikuti 489 anggota. Ia berharap perempuan tidak hanya berani tampil dan bersuara, namun harus berbuat untuk hal yang bersifat produktif.
"Kita dorong terus agar perempuan di desa-desa itu produktif dan proaktif dalam pembanguna desa. Unsur perempuan harus terlibat dalam musyawarah desa, membuat program produktif seperti UMKM, Usaha Bersama Komunitas dan sebagainya. Sebab sudah jelas, perempuan merupakan salah satu unsur penting dalam program Desa Membangun Indonesia," jelas Marwan.
Dalam blusukan ini, dirinya membawa setumpuk fotocopy SKB tiga menteri, beserta berkas contoh APBDes, RKPDes, serta laporan pertanggungjawaban kegiatan. Berkas ini menjadi bagian dari syiar Marwan kepada para kades se Kabupaten Pangkep yang hadir di acara tersebut.
"Sekarang dana desa sudah mulai cair untuk tahap pertama. Enggak usah rumit tinggal contoh saja dari copyan berkas yang saya bawa. Bagaimana buat RPJMDes, RKPDes. Cukup dua lembar kertas sudah jadi," ujarnya dihadapan para Kades se-Pangkep.
Politikus PKB ini juga meminta perempuan desa ikut mengawal dan aktif bekerja dalam program dana desa. "Dana desa sudah naik terus dari tahun ke tahun, harus digunakan pertama untuk Infrastruktur. Ini wajib yang pertama."
"Kemudian baru untuk pembangunan sarana prasarana sosial dasar seperti puskesmas, posyandu, dan PAUD. Sedangkan ketiga untuk penguatan ekonomi lokal seperti BUMDes, kios desa dan sebagainya," tandas Marwan.
Baca juga:
Menteri Marwan senang lihat eks desa transmigrasi berkembang pesat
Mendes ingatkan pentingnya peranan perempuan dalam pembangunan desa
Selametan Nusantara PCNU, barokah dana desa dan tradisi wayang
Sosialisasi dana desa, Menteri Marwan wayangan di Magetan
Menteri Marwan minta dana desa tak diserahkan ke kontraktor