Menteri Puan akui pembagian bantuan pemerintah di Tolikara tak rata
Menurut Puan, timya sudah mengecek lokasi dan pemerintah terus berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut.
Ratusan warga Distrik Panaga dan Gika, Kabupaten Tolikara, Papua, mengungsi setelah rumah-rumah (honai) mereka dibakar akibat konflik warga yang terjadi di kedua distrik tersebut pada tanggal 14-15 April 2016 lalu. Pemicu bentrokan berangkat dari kecemburuan salah satu distrik mengenai pembagian dana bantuan pemerintah.
Menanggapi permasalahan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengaku sudah menerima laporan insiden tersebut akibat kurang adilnya bantuan pemerintah di Kabupaten Tolikara itu.
"Sampai sekarang saya masih menunggu laporan yang lengkap soal kerusuhan Tolikara. Itu memang ada laporan pemberian bantuan respect yang tidak terbagi secara adil rata, namun karena kondisi alam yang tidak memungkinkan kita untuk langsung ke sana tim yang ada sedang menuju ke sana," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/4).
Menurut Puan, timya sudah melakukan pengecekan di lokasi tersebut dan pemerintah terus berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Saat ini tim pemerintah sudah di Tolikara untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan sehingga mungkin kalau itu benar terjadi jangan sampai terjadi lagi atau semakin melebar. Sesuai kewenangan saya meminta BNPD untuk tetap siap siaga di sana untuk melakukan langkah-langkah yang memang perlu dilakukan kemudian koordinasi ke pusat," jelas dia.
Menurutnya, skema pembagian bantuan di wilayah tersebut sudah diberikan melalui dana otonomi khusus kemudian didistribusikan oleh pemerintah daerah.
"Saat ini saya memang masih mengecek apakah bantuan itu masih terus dilakukan, lalu siapa yang melakukan distribusinya karena memang itu tidak melalui pemerintah pusat tapi melalui anggaran APBD yang ada di dana otonomi khusus," ungkapnya.
Baca juga:
MUI tuding pemerintah tak serius selesaikan konflik beragama
Kasus Tolikara dan Aceh Singkil, catatan hitam toleransi beragama
Ketua DPR minta aparat hentikan konflik horizontal di Tolikara
Kapolda Papua bantah terjadi kerusuhan antar warga di Tolikara
Mabes Polri juga bantah kerusuhan yang tewaskan 1 orang di Tolikara
-
Di mana sentra kerajinan tembaga yang dikunjungi Puan Maharani? Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, terdapat sebuah sentra kerajinan tembaga dan kuningan.
-
Kenapa Puan Maharani mengunjungi sentra kerajinan tembaga di Desa Tumang? Puan Maharani mengatakan bahwa penduduk di Desa Tumang jumlahnya 9.300 jiwa. Sebanyak 200 orang di antaranya menjadi pengusaha kerajinan tembaga dan kuningan, sedangkan sebanyak 1.000 orang mengukir dan menempa kerajinan tembaga.
-
Dimana Puan Maharani merasa seperti di dapil sendiri? "Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Tomohon, seluruh masyarakat di sepanjang jalan Tomohon kenal saya, saya merasa sedang di dapil sendiri," tambah Puan.
-
Kenapa Puan Maharani merasa seperti pulang ke rumah saat berkunjung ke Sulawesi Utara? Puan mengaku senang dengan Provinsi Sulawesi Utara, bahkan dirinya menganggap seperti pulang ke rumah."Kan saya tinggal di Jakarta, rumah kedua dapil saya di Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Klaten, di situ saya juga merasa pulang ke rumah, tapi rumah saya selanjutnya Sulawesi Utara," ujarnya, Jumat (29/9).
-
Dimanakah lokasi Tosari? Tosari merupakan salah satu daerah di kawasan pegunungan Tengger yang terletak di ketinggian 1.700 mdpl.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.