Menunggu Efek Positif Tol Cisumdawu untuk Kinerja Bisnis Bandara Kertajati
Pemerintah harus membuktikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) berdampak positif pada Bandara Kertajati yang masih mati suri.
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) baru rampung setelah proses pengerjaannya menghabiskan waktu sekira 12 tahun. Pekerjaan rumah dari pemerintah tak berhenti sampai di situ, karena mereka harus membuktikan klaim bahwa infrastruktur ini bisa berdampak positif pada Bandara Kertajati sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih mati suri.
Menunggu Efek Positif Tol Cisumdawu untuk Kinerja Bisnis Bandara Kertajati
Prosesi peresmian dilakukan langsung Presiden Joko Widodo, ditemani sejumlah menteri serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Selasa (11//7).
Joko Widodo mengaku lega bisa menuntaskan proses dan hambatan dalam pengerjaan jalan tol sepanjang 61,6 Km ini. Ia pun bangga karena terowongan kembar sepanjang 472 meter di Seksi II Ruas Rancakalong-Sumedang menjadi yang terpanjang dan satu-satunya yang ada di Indonesia.
- Ini Dia Keuntungan Menggunakan Kecerdasan Buatan dalam Menjalankan Bisnis
- Nyaris Rampung, Intip Lahan Parkir Luas yang Jadi Bisnis Baru Sule di Cimahi
- Menpora Harap LPDUK Makin Kredibel dan Terpercaya Mendukung Ekosistem Industri Olahraga
- Ini Manfaat dan Dampak Positif Investasi di Pulau Rempang Bagi Masyarakat Menurut BP Batam
Optimasi Konektivitas ke Bandara Kertajati
Presiden Joko Widodo menaruh harapan besar bahwa beroperasinya Tol Cisumdawu bisa berpengaruh positif pada aktivitas bisnis di Bandara Kertajati atau yang kerap disebut Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Dari rencana awal, pemerintah menginginkan dua proyek ini selesai secara bersamaan. Namun, semuanya meleset. Bandara Kertajati di Majalengka rampung terlebih dahulu. Namun kinerja bisnisnya tidak optimal sejak diresmikan dan beroperasi pada 24 Mei 2018. Target memaksimalkan kapasitas 29 juta penumpang setiap tahun dan layanan 1,5 juta ton kargo di tahun 2020 tidak terealisasi. Kondisi itu diperparah dengan Covid-19 yang berstatus pandemi. "Ini akan mempermudah konektivitas menuju ke Bandara Kertjajati. Dulu memang ini kita kerjakan bersama-sama agar jalan tol jadi, Bandara Kertajati juga jadi, berbarengan. Airport Kertajati rampung, jalan Tol Cisumdawu rampung. Tetapi sekali lagi, karena urusan pembebasan lahan. Airport Kertajatinya selesai, tolnya belum selesai, sehingga ini mengganggu operasional dari Airport Kertajati," ucap Joko Widodo.
"Kita harapkan setelah jalan tol ini selesai, Jalan Tol Cisumdawu selesai, airport nanti di bulan oktober sudah operasional penuh. Sekarang sudah dimulai dengan penerbangan embarkasi haji dan beberapa penerbangan yang sudah masuk."
Presiden Jokowi.
© 2023 merdeka.com
Pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai proyeksi Bandara Kertajati atau BIJB ini disambut positif oleh Direktur Utama PT BIJB M Singgih. Kunjungan dari Presiden, menurut dia, merupakan bentuk dukungan penuh pemerintah pusat.
Optimisme Dirut BIJB
Tol Cisumdawu juga diyakini bisa menjadi kunci konektivitas penumpang. Kini perjalanan dari Kota Bandung ke bandara itu hanya memerlukan waktu tempuh 45 hingga 60 menit .
"Bandara Kertajati akan bangkit. Pemerintah sudah menetapkan keberadaan bandara ini tepat sesuai sasaran. Oktober kita siap, tinggal prosesnya di Kemenhub," ucap dia.
Diketahui, Bandara Kertajati lekat dengan label proyek gagal. Netizen dan politisi tak sedikit yang memberikan kritik. Hingga akhirnya, berdasarkan catatan merdeka.com, pada Mei 2023 lalu, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengakui Bandara Kertajati di Majalengka belum sukses. "Kalau (PSN) yang belum sukses itu ada, contohnya Bandara Kertajati. Kita harus sadari, belajar dari kasus itu, setelah dibangun baru sadar aksesnya kurang," ujar Wahyu kepada media ditulis Selasa (9/5). Karena akses yang kurang tepat itu, akhirnya pemerintah membangun Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk percepatan akses jalan ke bandara itu.
Berdampak pada Ekonomi
Pada akhir bulan Juni lalu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memprediksi jika proyek Tol Cisumdawu sudah rampung dan beroperasi, maka bakal berkontribusi 6 persen pada pertumbuhan ekonomi Jabar tahun ini. Hal itu akan menambah catatan positif yang ia klaim bahwa Ekonomi Jabar tumbuh sebesar 4,61 persen pada kuartal keempat 2022 secara tahunan (yoy). Sepanjang 2022, ekonomi Jabar tumbuh sebesar 5,45 persen atau meningkat 3,74 persen dibandingkan 2021. Melalui jalan tol, salah satu manfaat yang bisa dirasakan adalah distribusi logistik antardaerah lebih cepat. "Semoga semua PSN (Proyek Strategis Nasional) di Jawa Barat lancar," pungkasnya.