Menunggu logistik, kepulangan eks Gafatar sempat tertunda
TNI AL hanya mengamankan sampai mendarat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang Lantamal Kolonel Laut (P) Elka Setyawan mengungkapkan kepulangan warga eks Gafatar sempat tertunda. Hal ini karena menunggu dukungan kebutuhan logistik untuk perjalanan dari Pelabuhan Pontianak menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.
Kepulangan ratusan warga eks Gafatar yang rencanaya dilakukan Jumat (22/1) siang tadi dengan menumpang KM Teluk Gili Manuk milik TNI AL menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang. Namun mereka baru akan diberangkatkan Jumat (22/1) malam nanti.
"KRI kami Teluk Gili Manuk sudah siap. Persediaan bahan bakar kami sudah siap. Persediaan air mineral untuk kebutuhan mereka (eks Gafatar) juga sudah siap. Sempat tertunda karena menunggu dukungan logistik dari Pemprov Kalbar," ungkap Elka kepada wartawan usai rapat koordinasi pemulangan eks Gafatar di Lantai 2, Kantor Gubernuran Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (22/1).
Elka Setyawan menjelaskan untuk mengamankan proses pemulangan, pihaknya hanya mengamankan sampai mendarat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Saya ditunjuk bertugas untuk leading sektor dengan area sampai di Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang. Dan untuk tugas ke Wisma Haji Donohudan Boyolali itu kewenangan Pemprov Jateng, Pemda setempat tempat kepulangan Gafatar, Kodam IV Diponegoro dan Polda Jateng," ucapnya.
Soal berapa jumlah eks Gafatar yang akan diberangkatkan pada pemulangan gelombang pertama dari Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah tidak berani memastikan. Data jumlah yang pasti akan diperoleh setelah jelas ada manifes penumpang kapal. Manifes diperoleh setelah seluruh awak dan penumpang kapal melepas tali dari sandaran dan berangkat.
"Sebelum rapat 361 eks Gafatar berkembang sekarang menjadi 375 eks Gafatar. Kalau tali sudah lepas baru manifest dikirim sendiri manifes atau jumlah eks Gafatar yang pasti beserta awak penumpang kapal," ujarnya.
Dia menambahkan tidak akan melakukan upaya penjemputan di tengah laut atau pun perbatasan laut. Hal ini karena penumpang beserta awak kapal sudah di atas kapal maka dijamin keamanannya.
"Langsung dari Pelabuhan Pontianak menuju ke Pelabuhan Tanjung emas. Kalau sudah di atas kapal pasti aman," pungkasnya.
-
Kapan warga Kampung Adat Lebak Bitung menumbuk padi? Menariknya, padi yang ditumbuk adalah yang disimpan di leuit berusia empat sampai enam tahun dan masih sangat baik untuk dikonsumsi.
-
Kenapa warga meninggalkan kampung mati tersebut? Para warga meninggalkan kampung itu sejak terjadi peristiwa longsor. Ditakutkan peristiwa serupa akan terjadi kembali.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Dimana letak Kampung Turis Pangandaran yang terbakar? Kampung Turis menjadi sentra kuliner andalan usai berwisata di kawasan Pantai Pangandaran, Jawa Barat.Di sana berderet beberapa restoran, dengan menu otentik khas hidangan laut.
-
Kapan Kampung Petir mulai ditinggalkan oleh penduduknya? Pak Priyono bercerita, sekitar tahun 1999, kampungnya masih ramai penduduk. Saat hari-hari terakhir tinggal di sana, Pak Priyono mengaku mulai bermimpi didatangi sosok Mak Lampir.
-
Kapan Galang Edi Swasono dilaporkan hilang? Kepolisian menerima laporan korban hilang pada Rabu (27/12) sekitar pukul 20.00 WIB.