Menutup Akhir Tahun 2023, OIKN Bagikan Perkembangan Pembangunan Ibu Kota Nusantara
OIKN menggelar diskusi terbuka bersama media dalam rangka membagikan informasi perkembangan terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Otorita IKN (OIKN) menggelar diskusi terbuka bersama media dalam rangka membagikan informasi perkembangan terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara. Digelar secara online lewat Zoom pada Jumat (29/12/2023), diskusi ini 3 Deputi sebagai narasumbernya. Seperti apa paparan perkembangan IKN hingga saat ini?
Kaleidoskop Investasi Ibu Kota Nusantara Sepanjang 2023
Dr. Agung Wicaksono, M.Sc., M.B.A., Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara menjadi narasumber pertama yang memberikan pemaparannya dalam diskusi tersebut.
Dalam penjelasannya, Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun. Adapun investor pelopor ini terdiri dari investor swasta murni, 2 BUMN, 8 lembaga pemerintah, dan 1 LSM.
Agung juga menyebutkan nama-nama investor bonafid yang ikut berpartisipasi dalam groundbreaking IKN:
-
Siapa saja yang mengakui bahwa Otorita IKN peduli terhadap budaya lokal? Hal ini juga yang diakui oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat dan penggiat budaya. Mereka menyatakan bahwa Otorita IKN telah menunjukkan kepedulian signifikan terhadap pelestarian budaya lokal di tengah proses pembangunan IKN itu sendiri.
-
Kapan Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? Gibran Rakabuming Raka mengungkit keikutsertaan Muhaimin Iskandar pada acara potong tumpeng di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
-
Apa yang diusulkan Cak Imin terkait IKN? Cak Imin mengusulkan membangun 40 kota lain untuk ditingkatkan levelnya agar menyamai Jakarta. Itu sebagai bagian pemerataan pembangunan di Indonesia.
-
Kenapa Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? "Cak Imin dulu belum tahu dan dalam situasi belum kontestasi terpaksa harus ikut seremonial bersama pemerintah," ujar Jubir Timnas AMIN Angga Putra Fidrian dikutip Sabtu (23/12).
-
Apa itu IKD? IKD merupakan dokumen kependudukan berbasis aplikasi yang memuat informasi elektronik data pribadi kependudukan.
-
Apa saja upaya pemberdayaan yang telah dilakukan oleh Otorita IKN untuk masyarakat lokal? Dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal, Otorita IKN telah menginisiasi program pelatihan untuk masyarakat adat. Dahlia mengungkapkan bahwa mereka sudah diminta untuk mengajukan data identitas guna mengikuti pelatihan yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada tahun 2024.
1. Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group, beranggotakan Salim Group, Sinarmas, Pulau Intan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group.
2. Pakuwon Group
3. Agung Podomoro Land sebagai pemilik Pakubuwono
Tak hanya menggandeng investor raksasa tanah air saja, pembangunan IKN juga melibatkan investor lokal dari Kalimantan Timur:
1. PT Wulandari Bangun Laksana telah mendirikan Balikpapan Superblock (BSB)
2. PT. Karya BSH Mandiri (Investor Skala Kecil Menengah)
Selain itu, pembangunan di layanan pendidikan meliputi 2 sekolah. Antara lain Nusantara International School oleh Jakarta International School dan Revitalisasi SDN 020 Sepaku oleh Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim.
Untuk pembangunan energi hijau yang tengah berlangsung adalah 1 pembangkit listrik tenaga surya oleh PLN, dan transportasi hijau berupa Bus Rapid Transit dan Taksi Listrik oleh PT Blue Bird Tbk.
Di akhir pemaparannya, Agung juga menjelaskan bahwa groundbreaking IKN selanjutnya siap dilakukan antara bulan Januari-Februari 2024.
Menuju IKN Netral Karbon 2045
Narasumber selanjutnya yang berbagi perkembangan IKN adalah Dr. Myrna Asnawati Safitri, S.H., M.S.I., Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara.
Dalam menjalankan prinsip pembangunan rendah karbon, IKN memiliki target KPI menjadi kota netral karbon pada 2045. Terkait hal ini, IKN telah meluncurkan Strategi Netral Karbon pada COP 28 di Dubai yang disebut RLDC (Regionally and Locally Determined Contribution).
"Kami menyadari selaras dengan IKN menjadi kota yang rendah karbon, diperlukan strategi dan peta jalan yang jelas. Maka disusunlah RLDC di tingkat Ibu Kota Nusantara untuk memastikan kontribusi yang diberikan pada NDC. Kami adalah satu-satunya kota di Indonesia yang punya dokumen ini," ungkap Myrna dalam sesi diskusi tersebut.
Setelah setahun terakhir beroperasi, OIKN telah merintis berbagai upaya untuk mencapai target RLDC:
Setelah setahun terakhir beroperasi, OIKN telah merintis berbagai upaya untuk mencapai target RLDC:
- Pengendalian deforestasi dan konversi lahan lewat penghentian penebangan di wilayah KIPP, penertiban aktivitas penambangan ilegal melalui Satgas Tambang bersama aparat penegak hukum, termasuk moratorium penerbitan izin di kedua sektor.
- Penanaman di areal terbuka dan eks hutan tanaman industri, dilakukan dengan kolaborasi dengan KLHK, sektor swasta/BUMN dan masyarakat.
- IKN Ditutup Tanggal 5-6 Oktober 2024, Ini Alasannya
- Kawasan Sekitar IKN Diyakini akan Berkembang Setelah Pembangunan Ibu Kota Baru Selesai
- Banyak yang Ragukan Pembangunan Ibu Kota Baru, Kepala OIKN: Silakan Datang ke Sini, Lihat Langsung
- Begini Nasib Gedung Pemerintah Saat Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara
- Pengelolaan sampah, dengan edukasi 3R, pengenalan sampah organik/rumah tangga, menyusun rencana pengelolaan sampah.
- Adaptasi pertanian, dilakukan dengan memfasilitasi model pertanian perkotaan yang cerdas iklim dan pertanian regeneratif.
Dokumen Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara
Ada 4 bahasan utama yang disampaikan oleh Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara.
- Selayang pandang Ibu Kota Nusantara, memberikan gambaran tentang landasan IKN dalam membangun Kota Cerdas.- Kerangka Konseptual, menjabarkan tentang 9 Indikator Kinerja Kunci Kota Cerdas Nusantara.
- Solusi Inovatif Kota Cerdas Nusantara yang mendefinisikan komponen utama pembangunan kota cerdas.
- Teknologi Kota Cerdas Nusantara, penjelasan tentang teknologi yang akan hadir di IKN.
Di akhir pemaparannya, Prof. Ali memberikan kesimpulan bahwa penerapan kota cerdas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat akses yang lebih baik terhadap layanan dan kapasitas publik, lingkungan bersih dan aman, kapasitas penguasaan dan pengembangan teknologi. Cetak biru ini berperan sebagai panduan bagi pemerintah dan semua pihak yang terlibat dalam kota cerdas IKN.