Merapi masih beraktivitas magmatik, BPPTKG pertahankan status waspada
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menyampaikan aktivitas gempa hembusan masih terus terjadi di Gunung Merapi. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan BPPTKG belum menurunkan status Gunung Merapi.
Sejak 21 Mei yang lalu, status Gunung Merapi ditingkatkan menjadi waspada. Status ini terus dipertahankan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta meskipun saat ini letusan Gunung Merapi jarang terjadi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menyampaikan aktivitas gempa hembusan masih terus terjadi di Gunung Merapi. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan BPPTKG belum menurunkan status Gunung Merapi.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
"Aktivitas kegempaan masih terjadi. Ini menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terjadi. Meskipun demikian, masyarakat tak perlu khawatir karena belum ada ancaman yang nyata bagi masyarakat," ujar Hanik, Rabu (6/6).
Hanik menguraikan kondisi Gubung Merapi saat ini pernah terjadi usai mengalami letusan di tahun 1872. Usai meletus di tahun itu, Gunung Merapi baru meletus kembali di tahub 1883 dengan menghancurkan kubah lava yang sudah terbentuk.
"Erupsinya di antara 1872 hingga 1883 erupsinya seperti (sekarang) ini. Bisa jadi indikasi aktivitas selanjutnya," papar Hanik.
Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso menjabarkan akhir seri letusan freatik merupakan pembuka dari letusan magmatik berikutnya. Pada tahun 1939, letusan freatik terakhir terjadi sebelum letusan disertai kubah lava sebulan sebelumnya.
"Saat ini aktivitas Gunung Merapi menandakan siklus magmatik berikutnya. Letusan magmatik sangat intensif dengan ditandai dengan awalan kegempaan vulkano tektonik (VT) dan hembusan yang cukup tinggi. Sekarang juga diikuti data pemantauan yang sepertinya jadi indikasi awal erupsi magmatik berikutnya. Apakah sebulan berikutnya erupsi magmatik seperti 1939? Kita tak tahu," ujarnya," ulas Agus.
Meskipun demikian, Agus menguraikan ancaman bagi masyarakat masih sebatas abu vulkanik. Tetapi, Agus meminta agar masyarakat tetapi mematuhi arahan dari BPPTKG.
"Masyarakat masih aman selama beraktivitas di luar jarak tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," tutup Agus.
Baca juga:
Pengelola bandara siapkan pengaturan keterlambatan antisipasi dampak letusan Merapi
Merapi meletus Jumat malam, 13 pengungsi lansia dan balita bertahan di pengungsian
Lintasan bersih abu vulkanik Merapi, Bandara Ahmad Yani kembali beroperasi
Malam ini Gunung Merapi kembali erupsi dua kali
Sempat ditutup 3 jam, penerbangan di Adi Soemarmo kembali normal
Dampak abu vulkanik Merapi, 2 bandara di Jateng ditutup hingga 18.30 WIB