Mereka tewas saat meracik mercon
Banyak korban tewas yang diakibatkan dari bahan peledak berupa bubuk yang dikemas dalam lapis kertas ini.
Dalam moment tertentu petasan bisa menjadi salah satu benda penting. Kita bisa lihat ketika moment perayaan tahun baru, hampir di seluruh dunia, petasan seakan menjadi benda yang harus dipersiapkan dan paling vital sebelum pergantian tahun.
Untuk di Indonesia sendiri, petasan sangat mudah didapat, terutama ketika bulan Ramadan dan Idul Fitri. Sayangnya keberadaan petasan alias mercon yang hingga saat ini menjadi primadona tidak diawasi dengan baik, akibatnya banyak korban tewas yang diakibatkan dari bahan peledak berupa bubuk yang dikemas dalam lapis kertas ini.
Meskipun sudah menelan banyak korban dan pemerintah sudah menangani kasus ini dengan serius, sepertinya petasan masih banyak merenggut nyawa di tiap tahunnya. Berikut ini beberapa kasus orang tewas meracik mercon yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber:
-
Kapan Chetryn Peto lahir? Chetryn Anaskolastika Tenkudi Peto, yang akrab dipanggil Etyn atau Molas, lahir di Manggarai, Flores, NTT, pada tanggal 26 Juli 2003.
-
Bakat apa yang dimiliki oleh Chetryn Peto? Ternyata, seperti Betrand, kakak kandungnya, Chetryn Peto, juga memiliki bakat menyanyi yang luar biasa. Penampilannya pun mencuri perhatian karena kesamaannya dengan Betrand.
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Apa itu pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
Kades tewas saat bikin mercon
Rahem (40) warga Dusun Klompang, Desa Gadding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini tewas setelah memainkan mercon. Pria yang diketahui menjabat sebagai Kepala Dusun Klompang itu ditemukan tewas mengenaskan akibat terkena ledakan petasan yang diraciknya sendiri, Senin (21/7) kemarin.
Peristiwa ini terjadi ketika dia ingin menghabiskan waktu jelang buka puasa dengan meracik bahan peledak mercon di rumahnya. Setelah semua sudah dipersiapkan, bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam selongsong mercon.
Namun nahas, keahliannya dalam membuat petasan berakhir ketika dia mencoba memindahkan petasan yang sudah jadi. Petasan yang sudah dipersiapkan jatuh ke lantai lalu memicu ledakan keras yang membuat panik warga desa. Akibat kejadian tersebut, tubuh pria berumur 40 tahun ini hancur dan 75 persen rumahnya hancur.
Pelajar di Mojokerto kena mecon racikan sendiri
Peristiwa serupa juga pernah terjadi Minggu (21/8/2011) lalu di Mojokerto. Seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah warga Desa Pandan Arum Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto tewas akibat terkena ledakan petasan. Kejadian ini terjadi saat korban bersama 14 temannya berjalan-jalan usai salat subuh.
Korban yang diketahui bernama Hari Krisna Dwi Saputra ini sedang asyik bermain petasan dari hasil temuan bubuk mercon yang dibungkus plastik di perjalanan. Dari racikannya bersama ke empat belas temannya berhasil menghasilkan tiga buah petasan banting.
Saat dinyalakan, ternyata dua petasan tak meledak. Namun petasan terakhir yang dilempar salah satu temannya ke atas mendarat di kepala korban, dan seketika korban langsung terkapar.
Mengetahui temanya terluka teman-teman korban membawa ke Rumah Sakit Sumber Glagah. Namun nyawanya tidak tertolong.
Peracik mercon di Pemalang tewas
Kejadian serupa juga kembali terjadi di Pemalang (21/7/13). Kali ini dialami oleh Suroso (53) warga Dukuh Karang Tengah RT 01 RW IV Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.
Dia tewas ketika sedang meramu atau meracik obat untuk membuat petasan. Tidak disangka, saat sedang mengaduk adonan obat petasan tersebut, tiba-tiba timbul percikan api dan langsung meledak. Pria yang setiap tahun berprofesi sebagai pembuat dan peramu obat petasan ini tewas seketika dengan kondisi kaki yang terlepas dari tubuhnya.
Korban awalnya mendapatkan bahan mercon dari temannya Fauzan (43) yang memesan untuk meramu obat dan dijadikan petasan. Saat itu dia memberikan bahan-bahan berupa belerang 3 kg, Broom 2 kg, dan floras 10 kg. Namun nasib berkata lain, bahan mercon yang sudah diserahkan berakhir dengan duka.
Pemilik pabrik mercon di Indramayu tewas
Kasus lainnya terjadi di Indramayu, Juni 2013, tepatnya Pabrik petasan di Blok Induk Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang. Dari peristiwa tersebut, satu orang tewas dan sejumlah bagian pabrik mengalami kerusakan.
Akibat kejadian itu, bagian tubuh korban, mulai wajah, kaki hingga lengan hancur akibat kuatnya ledakan. Polisi setempat sempat mengalami kesulitan menggali data dan fakta menyusul gerakan tutup mulut warga setempat saat dimintai keterangan.
Korban tewas yang diketahui bernama Edi (40), pemilik home industri petasan. Kejadiannya terjadi ketika ia hendak memindahkan sejumlah petasan yang telah selesai di racik. Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba terdengar ledakan sampai radius 2 kilometer dari lokasi kejadian disusul kepulan asap putih membumbung tinggi.