Migrant Care harap pemuka agama di Arab bisa berperan cegah hukuman mati
Migrant Care berharap pemuka agama di Arab mampu mengajak warga lebih berbesar hati sehingga hukuman mati tidak terus menerus terjadi.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengkritisi sikap Pemerintah Arab Saudi mengulang eksekusi mati bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara diam-diam atau tanpa pemberitahuan. Negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al Saud itu dinilai tidak menghormati hukum internasional.
Faktor lain yang menjadi sorotan Migrant Care adalah pemuka agama setempat. Saat menghadiri acara tahlil dan doa bersama di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Anis berharap pemuka agama di Arab mampu mengajak warga lebih berbesar hati sehingga hukuman mati tidak terus menerus terjadi.
-
Apa yang dilakukan Alman Mulyana saat menjadi TKI di Arab Saudi? Hal itu dilakukannya saat menjadi TKI di Arab Saudi. Lantas bagaimana cerita Alman Mulyana selengkapnya?
-
Siapa yang juga menjadi TKI di Arab Saudi selain Alman? Rumah tersebut rupanya merupakan hasil jerih payah sang Ibu. Di mana sang Ibu juga sempat menjadi seorang TKW di Arab Saudi selama 30 tahun.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
"Kita memang tidak bisa mengatur negara orang lain, cuma andai saja pemuka agama di sana bisa melunakkan masyarakat di sana agar misalnya mau memaafkan supaya kejadian seperti ini tidak terus terulang," ujar Anis, Selasa (20/3).
Anis juga menyinggung organisasi masyarakat yang selama ini membawa bendera ormas keagamaan di Indonesia. Mereka diharapkan ikut menyuarakan dan mengkritisi kasus semacam ini.
Diketahui, pemerintah Indonesia kembali dikejutkan dengan adanya eksekusi mati terhadap TKI bernama Zaini Misrin lantaran dianggap telah membunuh sang majikan. TKI asal Bangkalan, Madura itu dijatuhi vonis mati tahun 2008.
Pemerintah Indonesia pun berupaya melakukan diplomasi dengan Arab Saudi hingga tingkat tertinggi antara Presiden Joko Widodo dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al Saud. Eksekusi pun sempat tertunda sambil pemerintah Indonesia melakukan upaya hukum banding, dan peninjauan kembali.
Namun, saat upaya hukum masih bergulir, Pemerintah Arab Saudi justru melakukan eksekusi mati.
Di satu sisi, mengenai eksekusi mati tidak ada aturan bagi Pemerintah Arab Saudi menginformasikan waktu eksekusi ke negara asal pelaku pidana. Aturan inilah yang kerap kali menjadi kritik keras oleh beberapa pihak.
Baca juga:
TKI dieksekusi mati Saudi, Fahri Hamzah usul pengawasan lewat digital
Masih ada dua TKI menunggu eksekusi mati di Arab Saudi
Saudi eksekusi mati TKI, Wapres JK sebut pemerintah sudah maksimal
TKI asal Madura dieksekusi Arab Saudi tanpa pemberitahuan
Cegah TKI dipancung lagi, Ketua DPR minta pemerintah getol lakukan advokasi