Minta Maaf, Wagub Maluku Cabut Rekomendasi Calon Rektor UKIM Ambon Josephus Noya
Wagub Barnabas mengaku, rekomendasi tersebut bertentangan dengan statuta UKIM Ambon sebagai lembaga pendidikan swasta yang berada di bawah naungan Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM).
Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno mencabut rekomendasi yang dikeluarkan untuk Josephus Noya untuk menjadi Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon. Pun ia meminta maaf usai menyadari dampak surat rekomendasi tersebut membuat resah khalayak.
"Saya atas nama Pemprov Maluku serta Gubernur Maluku Murad Ismail meminta maaf karena surat rekomendasi yang dikeluarkan bapak Gubernur berdampak meresahkan seluruh civitas akademika UKIM Ambon," kata Wagub Barnabas di Ambon, seperti dikutip Antara, Rabu.
-
Apa yang terjadi pada saat kerusuhan di Ambon? Penulis: Arsya Muhammad Tahun 2001, konflik bernuansa SARA membakar Ambon. Kota yang ratusan tahun dikenal karena kerukunan beragama, tiba-tiba berlumuran darah akibat ulah para provokator. Teror dan pembunuhan terjadi di mana-mana. Suasana Ambon seperti Sarajevo di Bosnia.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa itu Ulu Ambek? Ulu ambek merupakan kesenian yang menggambarkan konflik atau pertarungan mirip seperti gerakan-gerakan pencak silat. Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id tiap gerakan ulu ambek terlihat layaknya pertarungan antara dua orang, namun bedanya tanpa sentuhan fisik.
-
Apa yang menjadi ciri khas kain tenun di Ambon? Dalam menghasilkan kain tenun, mereka tak hanya menenun motif yang telah diwariskan secara turun-temurun dari leluhur, melainkan juga berkreasi dengan motif dan corak baru.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerusuhan Ambon? Situasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai. Mereka ditakuti karena kemampuannya sebagai sniper atau penembak jitu. Dari gedung-gedung yang ditinggalkan karena kerusuhan, para sniper beraksi menghabisi warga yang tidak berdosa dari dua kelompok.
-
Mengapa kerusuhan Ambon menjadi sangat berdarah? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
Dia menegaskan, rekomendasi bernomor 424/2364 tertanggal 22 Juni 2021 dikeluarkan karena Josephus Noya yang menjabat Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon yang datang bertemu Gubernur Murad untuk meminta rekomendasi Pemerintah Provinsi Maluku.
"Jadi dia (Josephus Noya) yang datang sendiri bertemu Gubernur dan meminta rekomendasi tersebut," ujarnya.
Wagub Barnabas mengaku, rekomendasi tersebut bertentangan dengan statuta UKIM Ambon sebagai lembaga pendidikan swasta yang berada di bawah naungan Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM).
"Rekomendasi yang dikeluarkan Pemprov Maluku bukan karena ingin mengintervensi. Rekomendasi ini juga tidak bersifat eksekutorial dan mengikat. Dengan permohonan maaf ini maka rekomendasi tersebut dianggap tidak pernah dikeluarkan," tegasnya.
Dia berharap permohonan maaf yang juga telah disampaikan secara terbuka di hadapan puluhan mahasiswa UKIM Ambon yang berdemonstrasi di kantor Gubernur Maluku pada Selasa (10/8), dapat berdampak menyejukkan kembali situasi dan kondisi di Kota Ambon dan Maluku setelah rekomendasi tersebut menyebar secara luas di masyarakat dalam sepekan terakhir.
Selain itu, situasi yang tercipta setelah beredarnya rekomendasi tersebut tidak dimanfaatkan atau dipolitisasi oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab sehingga mengarah ke masalah SARA.
Pemprov Maluku, tambah Wagub telah menempuh berbagai upaya untuk meluruskan dan menyelesaikan masalah tersebut, termasuk bertemu pimpinan Rektorat UKIM Ambon serta Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM untuk membicarakan.
Namun pertemuan untuk membicarakan solusi penyelesaian terhadap kekisruhan yang terjadi di kampus bertajuk "orang basudara" tersebut, bukan untuk menghambat atas membatasi mahasiswa UKIM turun jalan untuk berdemonstrasi menyampaikan aspirasinya.
"Jadi sekali lagi saya atas nama Pemprov Maluku meminta maaf sedalam-dalamnya atas kekisruhan yang terjadi ini. Kami tidak bermaksud mengintervensi proses suksesi pemilihan Rektor UKIM yang mulai bergulir pada Oktober 2021," tegasnya.
Dia menambahkan siapa pun yang terpilih dalam suksesi kepemimpinan UKIM Ambon, Pemprov Maluku akan mengapresiasinya, termasuk menjalin kerja sama untuk kemajuan lembaga pendidikan tinggi tersebut maupun untuk pembangunan Maluku di masa mendatang.
Rekomendasi yang diberikan Gubernur kepada Josephus Noya untuk menjadi Rektor UKIM periode 2021-2025 berisi enam poin pertimbangan diantaranya integritas, kredibilitas dan kapabilitas calon sangat baik, perhatian terhadap dunia pendidikan sangat tinggi, kinerja dan kapasitas akademik calon sangat baik.
Selain itu, Josephus juga dinilai bebas atau bersih dari segala dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme, calon juga memiliki komitmen yang sangat tinggi terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, serta hubungan kerja sama antara calon dengan pemerintah provinsi sangat baik.
Baca juga:
Unjuk Ketangkasan Pedang di Tarian Perang Cakalele Maluku
Tari Perang Cakalele Maluku, Wujud Penghormatan Nenek Moyang Pelaut
Polda Malut Tetapkan Tersangka Anggota DPRD Viral Tabrak Polantas
Usai Tabrak Polantas, Wakil Ketua DPRD Malut Kembali Diperiksa Sebagai Tersangka
2.832 Pasien Covid-19 di Maluku Utara Jalani Isolasi Mandiri
Maluku Tetapkan 4 Kawasan Konservasi Perairan Baru di Timur Indonesia