Minta Uang Jatah, Preman Ditusuk Tukang Parkir
Minta Uang Jatah, Preman ditusuk Tukang Parkir. Pelaku langsung memukul ke arah wajah korban. Melihat Beri dipukuli, teman-temannya kemudian berusaha mengeroyok Irek dan meneriakinya maling.
Diduga rebutan lahan parkir di depan Kantor Pengadilan Negeri Tangerang, preman asal kota Tangerang, Beri ditusuk pada Kamis (4/4). Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Dedi Supriyadi menerangkan, peristiwa penusukkan itu bermula saat pelaku Irek, yang sedang memarkirkan kendaraan para tamu di Pengadilan didatangi korban.
"Korban meminta jatah parkir kepada seorang bernama Irek, tetapi tidak diberikan. Karena kesal, Beri kemudian memukul Irek menggunakan helm," ucap Dedi, Jumat (5/5).
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Tempat wisata apa yang menawarkan pemandangan indah hutan dan sungai di Tangerang? Tebing Koja menawarkan panorama alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam. Dari atas tebing, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan hutan dan sungai yang hijau, serta kota Jakarta yang terlihat jauh di kejauhan.
-
Apa saja tempat wisata di Tangerang yang berbasis alam? Meski berada di tengah area perkotaan, namun jangan salah. Tangerang juga memiliki tempat wisatanya yang berbasis alam. Salah satunya yakni Telaga Biru Cisoka ini. Ada dua danau yang bisa dikunjungi di destinasi wisata ini. Danau pertama berada di sebelah kanan pintu masuk. Air danau yang satu ini berwarna biru. Sementara itu, danau kedua yang berada di sebelah kiri.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
Jengkel atas perlakuan tersebut, akhirnya Irek bersama rekan-rekannya berjumlah tiga orang datang kembali menemui Beri yang saat itu sedang duduk di depan Kejaksaan Negeri Tangerang.
Pelaku langsung memukul ke arah wajah korban. Melihat Beri dipukuli, teman-temannya kemudian berusaha mengeroyok Irek dan meneriakinya maling.
"Kemudian ada salah satu teman pelaku, dengan ciri-ciri berkaus putih mengeluarkan badik dan sempat akan menusuk rekan korban namun tidak kena," terang Dedi.
Beri kemudian masih berusaha mengejar sejumlah pelaku, hingga terkena tusukan badik di bagian perut sebelah kiri sebanyak 1 kali.
Sampai saat ini lanjut Dedi, polisi masih memburu pelaku penusukkan terhadap Beri. Polisi juga telah memintai keterangan dari sejumlah saksi yang merupakan rekan korban. Sementara itu, rekan pelaku berinisial J yang diduga bagian dari kelompok pelaku sudah diamankan.
"J diamankan masih sebagai saksi. Ada dugaan J sebagai petugas yang mendapatkan SK pengelola parkir dari Pemda Kota Tangerang, atas nama PT Permata Parkir. Dia diduga akan mengambil alih parkir di depan Pengadilan yang sebelumnya dikelola oleh Iwan. J ini diduga merekrut Irek, juru parkir dari etnis tertentu untuk mengambil alih areal parkir depan Pengadilan," terang Dedi.
Baca juga:
Kakek Oo Sunaryo Ungkap Kondisi Cucu usai Dianiaya Bahar bin Smith
Adik Dilecehkan, Kakak Aniaya Pelaku hingga Tewas
Pakai Baju Pendukung Jokowi, Petugas Proyek Dikeroyok Sekelompok Orang Tak Dikenal
Kronologi Debt Collector Diamuk Massa hingga Kabur ke Kantor Koramil
Pernah Dikejar Hingga ke Atap Rumah, Buron Kasus Penganiayaan Bocah Dibekuk Polisi
Diamuk Massa, Satu dari Enam Debt Collector di Agam Sumbar Tewas