Miras oplosan tewaskan puluhan orang di Bandung dijual Rp 20 ribu per botol
Miras oplosan tewaskan puluhan orang di Bandung dijual Rp 20 ribu per botol. Polisi sedang memburu pemasok miras tersebut.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus miras maut yang menelan puluhan korban jiwa di Bandung, Jawa Barat. Sejauh ini, dua toko miras sudah disegel.
Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan mengatakan, kasus ini sedang ditangani dengan backup Polda Jabar. Dia mengatakan, data terbaru korban diduga akibat miras oplosan bertambah menjadi 52 pasien. Dari jumlah itu, 23 di antaranya meninggal dunia. 24 orang dirawat inap, dirujuk ke RS Hasan Sadikin tiga orang, sisanya pulang.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang terjadi pada rumah Olga Syahputra di Bandung? Saluran YouTube Rizquna Channel mengungkap kondisi memprihatinkan rumah mewah milik almarhum Olga Syahputra, yang terbengkalai sejak kepergiannya pada tahun 2015.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana perubahan daratan terjadi di Bandung pada masa Miosen Tengah? Perubahan daratan kemudian terjadi pada masa Miosen Tengah, berkisar 25 juta tahun silam. Ketika itu, bumi mengalami aktivitas geologi seperti bergeser, menekuk hingga terangkat menjadi sebuah daratan.
-
Apa sebenarnya Mi Kocok Bandung itu? Mi kocok jadi salah satu kuliner favorit yang mengenyangkan di Bandung. Makanan ini digemari lantaran isiannya yang komplet, mulai dari mi kuning, bakso, tauge, koyor (bagian kulit sapi yang kenyal dan lembut) sampai tulangan.
"Kami menetapkan tersangka berinisial YS dan HM mereka adalah penjual miras. Mereka beroperasi di toko miras di Kampung Bojong Asih yang sudah disegel. Pemasok miras berinisial C masih buron," kata Indra saat ditemui di RSUD Cicalengka, Senin (9/4).
Kejadian ini berawal pada Kamis (6/4). Hingga hari minggu banyak yang masuk ke RSUD Cicalengka dengan keluhan serupa. Seperti pandangan kabur, mual dan muntah. Pihak kepolisian sudah meminta keterangan terhadap enam orang saksi yang merupakan korban.
"Kami memeriksa saksi, didapatkan dari pasien yang ada di rumah sakit yang bersedia memberi keterangan. Kami memulai penyelidikan dari situ," ujarnya.
Dari keterangan saksi, ada transaksi antara pasien dan penjual. Mereka membeli minuman kepada tersangka.
"Ada beberapa barang bukti yang diamankan, berupa botol yang ada sisa minumannya. Kami ambil dari urine, muntahan dan darah untuk dicek lab," ucapnya.
Di tempat yang sama, dirnarkoba Polda Jabar, Kombes Enggar Pareanom mengatakan, sejauh ini TKP yang sudah diamankan adalah toko di kampung Bojong Asih.
"Dari keterangan yang kami dapat, bahwa minuman oplosan itu kerap disebut Ginseng. Satu botol ukuran 600 mililiter dijual Rp 20 ribu," ucapnya.
Tersangka yang buron beriniaial C kerap memasok satu minggu sekali, dimulai pada bulan Desember tahun lalu. Tiap minggu, C mengirim 10 dus kepada distributor dengan harga per satu dusnya Rp 350 ribu.
"Per kardusnya ada isi 24 botol. Dulu, tahun 2000-an itu pemasoknya berinisial A, sekarang baru si C," pungkasnya.
Baca juga:
Polisi tangkap 2 tersangka pengedar miras oplosan, 1 bekas bartender bar
Dalam 3 bulan, polisi sita 2.109 botol miras oplosan tak berizin di Jakarta Pusat
Korban miras oplosan di Bandung bertambah jadi 23 orang
Sepasang kekasih jadi salah satu korban miras oplosan di Bekasi
11 Tewas tenggak miras oplosan, polisi periksa 4 saksi dan menutup toko
Korban miras oplosan di Bandung bertambah, total 15 orang tewas
Korban miras oplosan Cicalengka bertambah, 18 orang tewas