Miris Pengasuh di Surabaya Cekoki Obat Keras Agar Anak Asuhan Terlihat Gemuk, Ini Efek Jangka Panjangnya
Obat-obatan tersebut dikonsumsi cukup lama dan dilakukan secara terus menerus.
Obat keras yang dicekok-kan (diminumkan) seorang pengasuh pada seorang bayi di Surabaya disebut dapat memberikan dampak yang sangat serius pada tubuh. Apalagi, obat-obatan tersebut dikonsumsi cukup lama dan dilakukan secara terus menerus.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur (Jatim), dr. Sjamsul Arief mengatakan, obat-obatan yang diberikan pada bayi itu disebutnya memiliki resiko yang sangat berbahaya. Apalagi, obat jenis promicy dan deksametason itu diberikan dalam jangka waktu yang lama yakni selama satu tahun.
"Risikonya sangat berbahaya jika diberikan kepada bayi dengan waktu yang lama"ujarnya, Selasa (15/10).
Ia lantas menjelaskan, obat jenis pronicy merupakan obat untuk alergi kulit, gatal-gatal ataupun batuk alergi. Obat itu, diakuinya dapat dikonsumsi anak diatas umur 1 tahun.
"Tapi dosisnya berapa dan berapa lama pemberiannya. Enggak ada diberikan setahun, kecuali diabet atau lainnya. Harus terbatas," tegasnya.
Sedangkan untuk obat jenis deksametason, jelasnya, merupakan obat untuk menekan reaksi imunologis pada orang yang memiliki reaksi imun berlebihan. Obat itu pun, diakuinya dapat diberikan untuk anak dengan umur tertentu asal ada indikasi.
"Dapat diberikan seperti pada penderita lupus reaksi alergi imunologis, salah satu obatnya deksametason. Bisa untuk anak 2-3 bulan boleh diberikan asal ada indikasi, tapi enggak lama, paling 2 minggu paling lama 1 bulan," jelasnya.
Obat-obatan itu, kata dr. Sjamsul, harus pakai resep dokter. Sehingga mestinya tidak dijual bebas. Karena pemakaiannya memiliki risiko yang berbahaya bagi anak-anak.
"Dengan pemberian deksametason akan terjadi ketidakseimbangan metabolisme, sehingga terjadi penumpukan garam dan air dan anak kelihatan gemuk. Dan gampang terkena infeksi karena penurunan imunitas," tegasnya.
Meski demikian, obat tersebut diakuinya memiliki efek samping terhadap tubuh. Diantaranya, dapat membuat tulang keropos sehingga dapat membuatnya mudah patah.
"Ndak baiknya deksametason bisa membuat tulang keropos, bisa patologisnya patah, tulang mudah patah itu efek sampingnya," tambahnya.
dr. Sjamsul pun menekankan, jika orangtua ingin membuat anaknya gemuk dan sehat, maka tidak dengan obat-obatan.
"Kalau mau gemuk minum susu yang banyak, ada susu tinggi kalori untuk menaikkan serat badan, konsultasi dengan dokter," katanya.
Ia pun berpesan, agar orangtua tidak mudah memberikan obat-obatan pada anak tanpa rekomendasi ari dokter.
"Jangan sekali-kali memberikan obat ke anak selain obat yang direkomendasikan oleh dokter;" pungkasnya.
Sebelumnya, seorang pengasuh di Surabaya mencecoki anak asuhannya dengan obat berbahaya. Obat yang dibeli lewat e-commerce itu ia maksudkan agar badan anak asuhannya terlihat padat berisi.