Miris, anak kelas 1 SD di Malang sudah jadi pecandu pil koplo
Sepanjang tahun 2014, 700 pelajar di Malang jadi pecandu narkoba.
Kota Malang sangat rawan dalam peredaran narkoba, khususnya di kalangan pelajar. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang pada 2014 mencatat 700 pelajar menjadi pecandu narkoba.
Pecandu narkoba tercatat mulai anak-anak Sekolah Dasar (SD) kelas 1 hingga usia SMA. Para pelajar paling banyak mengonsumsi pil koplo.
"Dari anak SD kelas 1 sudah ada yang menjadi korbannya. Ada kedapatan pakai koplo. Mereka awalnya hanya ingin coba-coba dan dipengaruhi juga faktor pergaulan," kata Kepala BNN Kota Malang AKBP Hennry Budiman di Balai Kota Malang, Senin (9/3).
Pemkot bersama BNN mengantisipasi peredaran narkoba di kalangan pelajar dengan melakukan razia rutin. Selain itu juga rutin dilakukan tes urine bagi pelajar yang potensi sebagai pengkonsumsi.
"Peredaran narkoba di Malang paling banyak dari jaringan Kediri," ujarnya.
Banyaknya pecandu narkoba di Malang, kata Henry, membuat keberadaan tempat rehabilitasi sangat dibutuhkan. Selama ini, para pecandu harus direhabilitasi ke Makassar atau Bogor.
"Malang ini termasuk rawan (narkoba). Kendalanya masyarakat belum terbuka. Kami berharap masyarakat mau melapor. Kalau yang pecandu akan kami rehabilitasi, kecuali pengedar," katanya.
Sementara itu, Pemkot Malang berencana membangun tempat rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Pemkot telah menyiapkan lahan seluas 3.000 meter persegi di wilayah Kedungkandang.
Anggaran pembangunan gedung rehabilitasi sebesar Rp 12 miliar dari Kementerian Sosial. Pemkot hanya menyediakan lahan saja.
"Kita ditunjuk oleh Kementerian Sosial. Sekarang sudah taraf administrasi untuk pesiapan lahannya. Tahun 2015 ditarget mulai operasi tahun ini," kata Wali Kota Malang M Anton.
Fasilitas tersebut akan menjadi pusat rehabilitasi bagi pecandu narkoba di Jawa Timur. Lokasi Malang yang sejuk diduga menjadi pertimbangan pemerintah pusat untuk menunjuk Kota Malang.
"Malang lokasinya cukup tenang, saya kira bagus menjadi tempat rehabilitasi pecandu narkoba," ujarnya.