Miris, Gedung Kelas MTs di Lumajang Ambruk Setelah Diterpa Hujan Angin
Rekaman video amatir pasca kejadian menunjukkan ambruknya ruang kelas, nampak atap salah satu gedung kelas VIII MTs Roudhotul Mustofa habis tak tersisa.
Gedung kelas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Roudhotul Mustofa di Lumajang, Jawa Timur ambruk akibat diterjang hujan disertai angin kencang.
Rekaman video amatir pasca kejadian menunjukkan ambruknya ruang kelas, nampak atap salah satu gedung kelas VIII MTs Roudhotul Mustofa di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro habis tak tersisa.
- Miris Pelajar Direkrut Daulah Islamiyah, Ditugaskan Teror Bom Rumah Ibadah di Malang
- Disdik Jateng Buka Suara Usai Ketua OSIS SMA di Klaten Tewas Diceburkan Teman ke Kolam Sekolah
- Momen Perpisahan Guru SD dan Murid-Muridnya Ini Viral, Curi Perhatian
- Pelajar SMP di Padang Tewas dengan 6 Tulang Rusuk Patah, LBH: Diduga Disiksa Polisi
Asbes, atap plafon, genteng hingga tembok ruangan kelas tersebut ambruk dan hancur akibat diterjang hujan angin pada Rabu sore (25/12). Sejumlah bangku siswa juga mengalami kerusakan akibat tertimpa reruntuhan atap.
Beruntung saat kejadian aktivitas belajar mengajar siswa tengah memasuki libur semester dan Nataru sehingga tidak menimbulkan korban.
"Kebetulan sekolah pas libur. Alhamdulillah tidak sampai ada korban," kata Kepala Sekolah MTs Roudhotul Mustofa, Ulfiyah Isnaini pada Kamis (26/12).
Ulfiyah menambahkan ruangan kelas tersebut sebelumnya kondisinya cukup baik lantaran 2 bulan sebelumnya sempat diperbaiki.
"Kalau kondisinya (ruang kelas) sudah bagus dan layak. 2 bulan lalu juga sudah diperbaiki karena bocor," katanya.
Namun, dikarenakan hujan deras terjadi berjam-jam disertai angin kencang mengakibatkan bangunan kelas yang berdiri sudah sekitar 11 tahun tersebut ambruk.
Menurut Isnaini, pihaknya telah melaporkan ke pihak Kemenag terkait peristiwa tersebut. Harapannya, gedung sekolah tersebut bisa segera mendapat perhatian oleh pemerintah terkait.
Sementara itu, saat proses belajar mengajar sudah mulai aktif pada 2 Januari 2025 mendatang, ruang kelas siswa yang terdampak akan digabung dengan kelas lain dengan cara menyekat satu ruang kelas menjadi 2 rombongan siswa.
"Jadi sementara kelas VIII nanti akan digabung dengan kelas IX, proses belajarnya juga lebih ekstra karena kelas dibagi 2 kemungkinan terganggu suara juga ada," tutupnya.
Akibat peristiwa tersebut, total kerugian dari kerusakan ditaksir mencapai Rp35 juta rupiah.