Moeldoko Minta Polisi Tindak Tegas Pengeroyok Ade Armando
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai insiden pengeroyokan Dosen UI, Ade Armando, di depan Gedung DPR RI mencoreng wajah demokrasi. Dia menyebut kejadian itu sebagai tindakan para pengecut.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai insiden pengeroyokan Dosen UI, Ade Armando, saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI mencoreng wajah demokrasi. Dia menyebut kejadian itu sebagai tindakan para pengecut.
"Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap Saudara Ade Armando," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Senin (11/4).
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Kapan demo terkait revisi UU Desa dilakukan? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Moeldoko mengatakan, pemerintah terbuka menerima kritik dan masukan dari masyarakat melalui berbagai saluran, tidak terkecuali melalui unjuk rasa. Sayangnya, unjuk rasa yang sebelumnya berjalan tertib malah tercoreng dengan tindakan anarkistis sejumlah pengunjuk rasa.
Pemaksaan Kehendak
Terhadap kejadian itu, Moeldoko meminta aparat keamanan tidak ragu-ragu mengambil tindakan tegas. "Cari (pelakunya), temukan, dan tindak tegas!” tegasnya.
Moeldoko mengingatkan kepada seluruh pihak, menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap warga negara dalam demokrasi. Dia menilai penyampaian gagasan yang bersifat anarkistis tidak akan menghasilkan apa-apa, dan itu sama saja dengan memaksakan kehendak.
"Orang Indonesia pasti sudah bisa membedakan antara demokrasi dan anarkistis," pungkasnya.
(mdk/yan)