MUI desak Pemkot Samarinda pulangkan pengikut Gafatar ke daerah asal
Pengikut Gafatar di Samarinda hampir mencapai 100 orang.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Samarinda, Kalimantan Timur, meminta pemerintah kota mengembalikan pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Samarinda ke daerah asalnya. Dalam pertemuan Jumat (15/1) lalu, terungkap pengikut Gafatar hampir 100 kepala keluarga bermukim di Samarinda.
Pembicaraan satu meja MUI kota Samarinda, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Samarinda, Polri dan TNI itu, membicarakan tentang keberadaan Gafatar, yang juga marak jadi topik pembicaraan di sejumlah daerah.
"Salah satu poinnya, meminta Pemkot Samarinda untuk mengembalikan sekitar hampir 100 kepala keluarga ke daerah asal, untuk dilakukan pembinaan di daerahnya masing-masing. Ada dua daerah asal, di antaranya Maluku," kata Ketua MUI kota Samarinda, KH Zaini Naim kepada wartawan di Samarinda, Senin (18/1).
Diterangkan Zaini, dari penelusuran sejauh ini, paham ormas Gafatar, terindikasi mengarah kepada paham yang menyimpang, sehingga pemerintah harus turun tangan.
"Gerakan (Gafatar) terindikasi mengarah kepada paham komunis," ujar Zaini.
Dari pemberitaan sejumlah media dan juga yang telah terjadi di sejumlah daerah, Gafatar mengeluarkan bantahan bahwa mereka tidak menjadikan paham agama tertentu untuk merekrut pengikutnya. Namun demikian, Zaini menegaskan, faktanya dalam praktiknya, Gafatar memanfaatkan tokoh-tokoh agama.
"Cara mereka dalam praktiknya, mereka menggunakan orang-orang atau tokoh agama untuk melakukan pendekatan, merekrut pengikutnya. Kami minta, Badan Kesbangpol Samarinda, segera menyampaikan ini kepada Wali Kota (Penjabat Wali Kota Samarinda Meiliana)," demikian Zaini.
Diketahui, sebelumnya Kepala Kesbangpol kota Samarinda Erham Yusuf pernah mengungkap, Gafatar, dalam Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Kesbangpol, berlaku 18 Maret 2013-17 Maret 2018. Meski menyebut telah membubarkan diri, Kesbangpol tetap melakukan pengawasan kegiatan dan keberadaan Gafatar.
Baca juga:
Diduga gabung Gafatar, pria asal Yogya ditemukan di Kalimantan Barat
Diduga ikut Gafatar, 54 warga dilaporkan hilang ke Polda Jateng
2014, Gafatar pernah bermarkas di Bandung
Gafatar dapat hibah tanah 5.000 Ha, mau bangun kota di Kalimantan
Gafatar Purwakarta sempat anjurkan warga tak perlu salat di musala
-
Kapan ORARI diresmikan? Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967 organisasi ini diresmikan pada 9 Juli 1968.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Kenapa ORARI dibentuk? Demi ketertiban pemakaian frekuensi, pada pertengahan 1967, pemerintah melakukan pemberlakuan wajib daftar bagi setiap Amatir radio dan broadcaster di Hubdam V Jaya.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana gatot dan tiwul Fera laris di pasaran? Menariknya, produk gatot dan tiwul Fera tidak hanya menjangkau pasar lokal. Olahan singkong yang bisa diproduksi dengan biaya minim itu laris di pasar Asia hingga Eropa.