MUI sebut Damiri dan jemaahnya salat cuma 1 rakaat
Selain beda cara salat, cara wudu pengajian Damiri juga berbeda. Sementara pengajian mereka hanya membahas tafsir Alquran tanpa sunah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ajibarang menilai pembimbing pengajian di Desa Karang Bawang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Damiri tidak memiliki kepasitas dalam ilmu agama Islam. MUI Ajibarang berencana akan melakukan pembinaan untuk Damiri dan puluhan jemaahnya.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Ajibarang, Azuhdi Azhari menjelaskan ukuran Damiri tidak memiliki kepasitas dalam ilmu agama Islam sebab tidak lancar membaca bahasa Arab. Padahal Damiri mengajarkan tafsir Alquran pada puluhan jemaahnya. Justru yang jadi pegangan Damiri yakni 10 jilid kitab terjemahan untuk mengkaji Alquran, tanpa pengetahuan mendalam tentang bahasa Arab.
"Alquran terjemahan saja yang menjadi rujukan. Untuk hadis yang menjadi sunah juga tidak menjadi rujukan pendukung," ujarnya, Kamis (30/3).
Dari pengakuan Damiri, kejanggalan ibadah kata Azuhdi, terkait kewajiban salat lima waktu hanya dilakukan masing-masing satu rakaat. Adapun dalam gerakannya sebagian besar dari berdiri hingga sujud selalu mengatupkan tangan. Selain itu gerakan saat wudu juga berbeda dari ajaran Islam pada umumnya, tidak membasahi sebagian rambut dan telinga.
Azuhdi yang tinggal satu desa dengan Damiri di Desa Damakradenan, Kecamatan Gumilir, menambahkan sosok Damiri dinilainya tertutup di lingkungan rumahnya. Damiri jarang mengikuti kegiatan sosial seperti kerja bakti antar warga.
"Ia (Damiri) kesehariannya sebagai pedagang pakaian, kadang juga menganggur di rumah. Ke depan, MUI Ajibarang berencana akan melakukan pembinaan untuk Damiri dan jemaahnya," tuturnya.
Terpisah, jemaah Damiri yang kediamannya diajadikan tempat pengajian, Jamingan mengatakan ia pertama kali mengenal Damiri dari temannya. Kegiatan pengajian ia katakan dilakukan sejak akhir Desember 2016 bertempat di kediamannya di Desa Karang Bawang Ajibarang. Kegiatan pengajian ia katakana tafsir Alquran.
"Pak Damiri selaku pembimbing. Saya tak bisa menjelaskan apa-apa. Yang jelas saat ini kegiatan disetop. Intinya sudah tidak ada kegiatan pengajian," ungkapnya.
Seperti telah diberitakan, pada Rabu (29/3) dini hari, ratusan warga menggeruduk rumah Jamingan meminta pengajian dihentikan. Pengajian tersebut yang dilakukan secara tertutup diketahui meninggalkan tata cara ibadah janggal dan membawa dampak perubahan perilaku negatif para jemaah.
-
Kapan wilayah Banyumas memasuki awal musim hujan? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Apa yang diteladani oleh ASN di Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Kapan Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
Baca juga:
Diduga ajarkan sesat, pengajian di Desa Karangbawang digerebek warga
Diduga menyimpang, lembaga pendidikan Alquran di Mataram disegel
Divonis 5 tahun penjara, 3 eks pemimpin Gafatar tersenyum lebar
Polisi:Pendiri yayasan Pendidikan Alquran terindikasi nistakan agama
Pengakuan blak-blakan eks pengikut aliran keagamaan menyimpang