Muncul Api di Stadion Usai Peringatan Setahun Tragedi Kanjuruhan
Polisi menjelaskan peristiwa pembakaran rumput di Stadion Kanjuruhan.
Polisi menjelaskan peristiwa pembakaran rumput di Stadion Kanjuruhan.
Muncul Api di Stadion Usai Peringatan Setahun Tragedi Kanjuruhan
Muncul api dan asap di tengah stadion usai peringatan Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Senin (2/9) malam. Rekaman video menampilkan nyala kobaran api disertai teriakan yel yel beredar luas di berbagai platform media sosial.
- Setahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tangis Keluarga Korban Pecah Tuntut Para Pelaku Dihukum Berat
- Momen Pedagang di Stadion Kanjuruhan Keluarkan Uneg-Uneg ke Polisi
- PDIP Maknai Tragedi Kudatuli: Gerakan Arus Bawah Melawan Rezim yang Sangat Otoriter
- Akses ke Stadion Pakansari Bogor Ditambah & Bisa Tembus ke Jalan Raya Bogor, Ini Penampakannya
Video tersebut menunjukkan deretan titik kobaran api di lapangan sekitar tribun Stadion Kanjuruhan Malang. Sejumlah orang tampak berdiri di sekitar kobaran api tersebut sambil terus bernyanyi dan bersorak-sorai.
Beberapa orang lainnya juga terlihat mengabadikan nyala api. Sementara teriakkan kompak menggema di stadion yang tengah direnovasi tersebut.
Kobaran api tersebut muncul dari tumpukan rerumputan yang sudah mengering di tengah stadion Kanjuruhan. Nyala api muncul usai masyarakat memasuki menggelar doa bersama di halaman stadion.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana membantah terjadi pembakaran Stadion Kanjuruhan, sebagaimana isu yang beredar luas. Kholis mengaku telah mendatangi Stadion Kanjuruhan secara langsung dan tidak menemukan tanda-tanda pembakaran.
"Menyikapi beberapa disinformasi dan isu yang berkembang bahwa Stadion Kanjuruhan dibakar, saya sampaikan hal itu tidak benar," kata AKBP Putu Kholis Aryana, Senin (2/9).Kholis juga menegaskan, peristiwa yang sebenarnya adalah proses pembersihan rumput dan ilalang yang telah tumbuh sangat tinggi di area stadion. Rumput tersebut dikumpulkan sebagai bagian dari proses pembangunan stadion.
"Yang terjadi adalah pembersihan sisa-sisa potongan rumput dan ilalang dengan cara dibakar di Stadion Kanjuruhan. Ini merupakan bagian dari upaya pembersihan, karena memang kemarin pada saat proses pembangunan Stadion Kanjuruhan yang hingga saat ini masih berlangsung, rumput dan ilalang sudah sangat tinggi," jelasnya.
Minggu, 1 Oktober sejumlah komunitas hadir di Stadion Kanjuruhan dalam rangka membaca doa, surat Yasin dan Tahlil. Acara tersebut sebagai peringatan setahun Tragedi Kanjuruhan yang sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat dari berbagai komunitas Aremania dari berbagai daerah.
Akses tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Aremania untuk berkunjung di Pintu 13, yakni lokasi jatuhnya korban paling banyak dalam Tragedi Kanjuruhan. Para Aremania juga melihat-lihat ke dalam Stadion Kanjuruhan.
Lokasi Pintu 13 sendiri memang berada di dalam area proyek yang sudah dipagari guna kepentingan renovasi tersebut. Saat ini akses tersebut kembali ditutup dan dipasang pagar kembali.
Stadion Kanjuruhan dalam keadaan aman dan sedang dalam proses pemugaran oleh pekerja konstruksi. Para pekerja pun beraktivitas seperti biasa, dan masyarakat sekitar masih bisa memanfaatkan area sekitar stadion untuk berolahraga santai.