Muncul Sejumlah Tanda, Pencarian KRI Nanggala Dipusatkan di Celukan Bawang
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Achmad Riad memaparkan perkembangan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 hingga Jumat (23/4) sore ini. Dia mengatakan, pencarian saat ini berada di Celukan Bawang sekitaran Utara Pulau Bali.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Achmad Riad memaparkan perkembangan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 hingga Jumat (23/4) sore ini. Dia mengatakan, pencarian saat ini berada di Celukan Bawang sekitaran Utara Pulau Bali.
"Beberapa perkembangan dari peralatan pencarian KRI yang sudah ada di sekitar lokasi yang saat ini berada di utara pulau Bali. Jadi kalau ditarik garis jaraknya dari Celukan Bawang itu kurang lebih sekitar 23 mile, atau kurang lebih 40 kilometer di utara Celukan Bawang," katanya dalam jumpa pers, Jumat (23/4).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Menurutnya, di daerah tersebut diperkirakan muncul sejumlah tanda keberadaan KRI Nanggala. Sehingga, peralatan pencarian yang ada dimaksimalkan di areal tersebut.
"Sekitar daerah itulah diperkirakan dari yang kemarin ditemukan ada tumpahan minyak kemudian ada juga daya magnet besar itu sudah mulai terdeteksi di daerah tersebut. Sehingga sekarang sedang dilakukan terus pemantauan di wilayah tersebut dengan memanfaatkan semua alat yang ada," ungkapnya.
Riad menambahkan, untuk pencarian sore ini telah dibantu dari kepolisian yang menggunakan ROV atau robot bawah air. Kemudian, dikerahkan KRI Rigel, serta kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius dari Australia. Mereka juga mengerahkan Rigid Hulled Inflatable Boat (RHIB) beserta helikopter.
Selain itu ada, tim Aju Headquarters Guard dari Angkatan Bersenjata Singapura berupa 5 personel yang sudah on board di KRI Soeharso. Selanjutnya ada Tim Poseidon atau pesawat militer dari Angkatan Laut Amerika yang diharapkan bisa datang malam ini untuk membantu pencarian.
"Ini dari beberapa negara sahabat yang sudah tiba, di samping peralatan yang sudah kita gelar. Dan pembagian sektor pun sudah dibuat yang langsung dipimpin Kepala Gugus Tugas Laut dalam pencarian saat ini,"ucapnya.
"Jadi sudah ada pembagian sektor, jadi sementara untuk saat ini memang belum bisa ditemukan pasti tapi beberapa titik titik ini dengan berbagai peralatan yang ada semoga segera bisa ditemukan atau bisa dijejaki bahwa itu adalah posisi dari KRI Nanggala 402," tandas Riad.
Baca juga:
TNI: Sistem Keselamatan KRI Nanggala-402 Sesuai Standar Internasional
Masih Nihil, Pencarian Kapal Selam Nanggala 402 Difokuskan di 9 Titik
Keluarga Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 di Sragen Gelar Doa Bersama
Kementerian ESDM Kirim Bantuan Teknisi dan Peralatan dalam Pencarian KRI Nanggala-402
Oksigen di KRI Nanggala-402 Bertahan Sampai Besok, Pencarian Dimaksimalkan Hari Ini
Basarnas Kerahkan Alat Pendeteksi Benda Bawah Laut Cari KRI Nanggala 402