Musik orgen tunggal mati, panitia hajatan ditusuk penonton
"Identitas kedua pelaku sudah kita kantongi dan segera kita tangkap," kata Kompol Suryadi.
Hanya gara-gara musik orgen tunggal dimatikan, dua penonton nekat menusuk seorang panitia hajatan bernama Sulaiman (55). Akibatnya, warga Jalan Silaberanti, RT 27, RW 07, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, itu harus menjalani operasi di rumah sakit lantaran paru-parunya robek terkena tusukan senjata tajam.
Tak terima anaknya menjadi korban penusukan, ibu korban Hj Maryam (75), melapor ke SPKT Polresta Palembang. Kepada petugas, Maryam menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat berlangsungnya hajatan pernikahan di rumah tetangganya, Minggu (8/3). Saat itu, korban sedang bertugas sebagai panitia.
Tiba-tiba, musik orgen tunggal mendadak mati. Tanpa diketahui penyebabnya, di samping panggung korban terlibat selisih paham dengan kedua pelaku berinisial SK (38) dan LK (38). Kemudian, kedua pelaku yang dinyatakan buron, menusuk korban menggunakan pisau. Korban terkapar bersimbah darah.
"Kami lihat sendiri dua orang tua (pelaku) menusuk dada anak saya. Saya dan cucu saya menghampiri, tapi pelaku sudah kabur," ungkap Maryam, Senin (9/3).
Menurut dia, percekcokan antara korban dan kedua pelaku diduga disebabkan musik organ tunggal yang mendadak mati. Padahal, korban hanya bertugas mengatur undangan, bukan mengurusi acara hiburan.
"Saya minta polisi menangkap dua orang itu karena anak saya masuk rumah sakit, akan dioperasi. Paru-parunya sobek," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi membenarkan laporan korban yang tercantum dengan tanda bukti lapor LPB-529/III/2015/Sumsel/Resta. Dari keterangan keluarga korban, kedua pelaku merupakan residivis kasus penganiayaan.
"Identitas kedua pelaku sudah kita kantongi dan segera kita tangkap," tukasnya.
Baca juga:
Model cantik Bandung ditusuk ogah difoto bugil
Pulang tugas, polisi di Bandung ditusuk orang tak dikenal
Anggota Marinir di Batam tewas dikeroyok depan bar
Dibakar api cemburu, Aldo nekat tikam kawannya dengan belati
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"