Nadiem: Asesmen Nasional Tak Bisa Dibimbelkan
Hal itu disampaikan dalam Launching Aksi Moderasi Bergama. Nadiem mengatakan, Kemendikbud Ristek berupaya membasmi tiga dosa di sistem pendidikan. Yaitu, intoleransi, perundungan dan kekerasan dan pelecahan seksual.
Pemerintah telah mengganti Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional. Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Asesmen Nasional ini tidak bisa dipelajari di bimbingan belajar alias bimbel seperti Ujian Nasional.
Hal itu disampaikan dalam Launching Aksi Moderasi Bergama. Nadiem mengatakan, Kemendikbud Ristek berupaya membasmi tiga dosa di sistem pendidikan. Yaitu, intoleransi, perundungan dan kekerasan dan pelecahan seksual.
-
Kapan Nadia resmi dipersunting kekasihnya? Nadia Soekarno baru saja resmi dipersunting kekasihnya Kama Sukarno pada 27 Januari 2024.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang menulis kalimat di dinding makam itu? Kalimat itu diyakini ditulis seorang peziarah di Beit She’arim yang memohon pelimpahan berkah dan kebahagiaan bagi para peziarah yang telah mencapai situs pemakaman.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Siapa yang ditemukan di dalam makam tersebut? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya. Karena banyaknya barang kuburan di sekitar pasangan ini, para arkeolog menyimpulkan bahwa dia mungkin seorang dukun yang meninggal sekitar 9.000 tahun yang lalu, pada periode Mesolitikum.
-
Kenapa Fajar Nugroho meninggal? Saat berada di dalam kolam, Fajar mengalami masalah pada kakinya. Ia mengaku kram sehingga kesulitan untuk kembali ke permukaan. Padahal, Fajar sedang terkena setrum listrik dari dalam kolam. Teman-temannya pun berinisiatif untuk menolong Fajar.
"Jadinya biar diperjelas saja posisi Kemendikbud Ristek dan pemerintah pusat terhadap tiga dosa ini, ini adalah yang akan kita basmi dari sistem pendidikan kita. Tentunya akan memakan waktu untuk melaksanakan ini, tapi itu adalah aspirasi dan tidak ada abu-abu dalam mencapai aspirasi ini," kata Nadiem, Rabu (22/9).
Transformasi sistem pendidikan itu diupayakan melalui Merdeka Belajar. Pendidikan karakter diutamakan sehingga, Nadiem mengubah sistem pemetaan mutu pendidikan.
"Betapa pentingnya pendidikan karakter dalam Merdeka Belajar sampai kita merubah sistem pemetaan mutu pendidikan kita untuk bisa mengukur nilai-nilai Pancasila di dalamnya," ujar Nadiem.
Ujian Nasional pun diubah menjadi Asesmen Nasional. Kata Nadiem, stres orang tua dan murid sudah hilang.
"Yang dulunya Ujian Nasional, yang semua orang tua dan murid stres. Sekarang hilang dan sudah diganti oleh Asesmen Nasional," katanya.
Terlebih Asesmen Nasional itu tidak bisa dipelajari melalui Bimbel. Asesmen ini memiliki numerasi dan literasi, serta survei karakter dan survei lingkungan belajar.
"Asesmen nasional ini tidak bisa dibimbelkan, jadi ini kaya tes visa internasional. Ada numerasi dan literasi, tapi yang penting lagi bahkan adalah ada survei karakter dan ada survei lingkungan belajar," kata Nadiem.
Dia mengatakan, melalui asesmen ini juga melakukan asesmen nilai Pancasila, kebhinekaan, nilai toleransi, nilai keamanan.
"Dari survei-survei ini kita melihat, mengases nilai-nilai Pancasila yang ada yaitu nilai-nilai kebhinekaan, nilai toleransi, nilai keamanan di dalam lingkungan sekolah dan dari situlah kita akan mengukur peta mutu pendidikan di Indonesia tidak hanya berbasis kemajuan atau pencapaian kognitif, tetapi terhadap nilai-nilai yang disemai di dalam budaya pembelajaran di sekolah-sekolah kita," ujar Nadiem.
(mdk/gil)