Nadiem: Secara Pribadi, Civitas Akademika yang Lakukan Pelecehan harus Dikeluarkan
Nadiem juga menaruh perhatian juga menyangkut masalah radikalisme di tengah institusi pendidikan Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menanggapi ihwal isu pelecehan seksual di tengah instansi akademik. Ia mengatakan, jika memang terbukti ada civitas akademika yang melakukan pelecehan seksual, maka secara pribadi tidak mentolerir hal tersebut.
"Kalau ada yang terbukti, ini secara personal ya, bukan sebagai pembuat kebijakan. Tapi kalau ada yang terbukti apapun kekerasan atau pelecehan seksual itu terjadi itu harusnya tidak ada abu-abu, harusnya dikeluarkan. Itu opini saya sebagai Nadiem Makarim," tegas dia dalam sesi bincang dengan awak media di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
-
Kapan Nadya Mustika menikah? Nadya Mustika resmi menikah pada Jumat (24/11) dengan Iqbal Rosadi, yang juga adik dari suami Larissa Chou.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Nuri Maulida menikah? Nuri Maulida memulai langkah menjauh dari dunia hiburan Indonesia setelah menikah dengan seorang politisi dan pengusaha bernama Pandu Kesuma Dewangsa pada tahun 2014.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
Menurut dia, pihaknya masih mengkaji untuk bagaimana menyelesaikan permasalahan kekerasan seksual di tengah instansi pendidikan di Indonesia. Mengingat jumlah kasus tersebut tidak sedikit.
Di samping itu, Nadiem juga menaruh perhatian juga menyangkut masalah radikalisme di tengah institusi pendidikan Indonesia. Menurut mantan bos Gojek Indonesia itu, tidak ada kata lain selain mengkartumerahkan hal itu.
"Karena ini dan topik-topik radikalisme dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila itu semua hal yang harusnya ada kriteria kartu merah," tegasnya kembali.
Sampai saat ini, kata Nadiem, pihaknya masih kesulitan untuk mencari instrumen yang bisa mencegah pelecehan seksual maupun kekerasan seksual terjadi di dunia pendidikan.
"Dan juga untuk memastikan adanya hukuman atau justice bagi yang melakukan, itu penting," ucap dia.
Dia pun menyakini bahwa kekerasan seksual maupun pelecehan terhadap peserta didik baik di level dasar, menengah maupun tinggi jauh lebih besar dibandingkan yang terekspos selama ini.
"Sebenarnya kasus yang terjadi itu jauh lebih besar dan sangat memperhatikan," tandasnya.
Baca juga:
Koma Dua Pekan, Remaja Perempuan Korban Pelecehan Seksual dan Kekerasan Meninggal
Numpang Menginap, Pemuda Ini Malah Mencabuli Anak Sahabatnya
Begal Payudara Sadis di Tegal, Tendang Korban Hingga Jatuh dari Motor Baru Gerayangi
Berdalih Tak Kuat Menahan Nafsu, Pembina Pramuka di Kediri Cabuli Murid
9 Pelajar di Pasaman Jadi Korban Pelecehan Seksual