Nahas mahasiswa ITB jadi korban begal sadis di Tamansari
Nahas mahasiswa ITB jadi korban begal sadis di Tamansari. Akhir pekan lalu, mahasiswa Institute Teknologi Bandung (ITB), Rifqi Zaidan (20) kembali jadi sasaran kelompok begal. Peristiwa itu hanya selang sebulan dari pembegalan mahasiswa ITB bernama Rizal Azis Muhamad.
Beberapa bulan terakhir, komplotan begal kembali meresahkan warga Bandung dan sekitarnya. Meski terus diperangi, tak membuat komplotan itu menyerah, mereka terus beraksi kian sadis.
Akhir pekan lalu, mahasiswa Institute Teknologi Bandung (ITB), Rifqi Zaidan (20) kembali jadi sasaran kelompok begal. Peristiwa itu hanya selang sebulan dari pembegalan mahasiswa ITB bernama Rizal Azis Muhamad.
Rifqi menjadi korban begal saat melintasi Jalan Tamansari, Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Minggu (6/11) sekira pukul 05.00 WIB. Rifqi hendak menuju indekosnya.
Di perjalanan dia bertemu dua pengendara motor yang tiba-tiba berkata kasar padanya. Saat itu, Rifqi memilih tidak mempedulikan mereka.
Rupanya, sikap cuek Rifqi membuat pelaku jengkel lalu mengejarnya. Tanpa basa basi, pelaku langsung menyerang Rifqi dengan senjata tajam.
"Korban diserang dan mengalami luka akibat bacokan di bagian kepala dan pada bagian kaki kanan di bawah lutut," terang Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Renny Marthaliana.
Rifqi langsung tersungkur ke aspal. Dalam keadaan tak daya, Rifqi ditinggal pelaku dan motor nya jenis Honda Supra dibawa kabur. Beruntung ada warga melintas dan memberikannya pertolongan.
"Korban saat ini mendapatkan perawatan intensif. Sedangkan kasus tersebut masih dalam penyelidikan," tandasnya.
Hingga Senin kemarin, belum ada tanda-tanda pelaku telah diamankan. Polisi masih terus memburu dan meminta keterangan sejumlah saksi.
"Masih dalam lidik. Kami masih mengumpulkan bukti-bukti dan informasi yang dibutuhkan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto.
Dia belum bisa memastikan apakah pembegalan dua mahasiswa ITB dilakukan orang yang sama. Namun dikatakannya, patroli akan terus ditingkatkan mencegah kejadian serupa terulang.
"Kita masih melakukan tindakan kepolisian menempatkan anggota di sana. Pos-pos di tempat rawan kemudian sudah koordinasi ke wali kota (Ridwan Kamil) untuk memberikan penerangan di tempat yang kurang," ujarnya.
"Titik rawan sedang kita data. Kemarin ini hanya di wilayah seputaran Dago tapi kita akan coba datakan di seluruh wilayah Bandung," pungkas Winarto.
Di kesempatan terpisah, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan pihak pemkot akan memperbanyak closed circuit television (CCTV) untuk memantau keamanan Kota Kembang itu dari aksi begal.
"CCTV sudah ada di sana tapi belum canggih. Nah sekarang belanja CCTV-nya yang memang rutin dilakukan Pemkot Bandung dan jumlahnya menyesuaikan APBD. Sebagian akan koordinasi oleh Kepolisian penempatannya. Polisi memohon agar pemasangannya banyak ditempatkan di Tamansari dan Dago. Ya sudah kita geser ke sana," janji pria yang akrab disapa Emil itu.
Tahun ini, katanya, pemkot telah menganggarkan pembelian 100 CCTV. Semua CCTV tersebut telah terkoneksi ke Bandung Command Center yang ada di Balai Kota Bandung.
"Itu adalah koordinasi penempatan pos dan CCTV atas permohonan kepolisian. Tahun ini belanja sekitar 100 bisa dipantau di command center," bebernya.
Ditambahkan Emil, CCTV itu nantinya akan diperbanyak di kawasan Dago dan Taman Sari.
"Yang namanya keamanan itu tupoksinya kepolisian. Setiap ada kasus saya sampaikan ke kepolisian dan mengkoordinasikan dengan kepolisian. Setelah diskusi dengan Pak Kapolrestabes khusus untuk merespons Tamansari dan Dago, kapolrestabes akan menambah pos keamanan tambahan, meminta CCTV sudah ada di sana tapi belum canggih. Ya sudah kita geser ke sana," pungkas Emil.