Nahdliyin Merawat Asa dalam Bingkai Partai Kebangkitan Bangsa
PKB merupakan salah satu partai politik yang dibentuk pada era Reformasi 1998.
Nahdliyin Merawat Asa dalam Bingkai Partai Kebangkitan Bangsa
Apa Itu Nahdliyin?
Nahdliyin merupakan sebutan bagi golongan kaum muslimin Indonesia yang membagi budaya keagamaan yang sama dan yang secara organisasi terlembagakan dalam bentuk NU. Kelompok ini kerap kali disebut sebagai "kaum santri" yang secara langsung direproduksikan lembaga pendidikan pesantren.
Bobot Politik Strategis
Nahdliyin memiliki jumlah anggota yang sangat besar. Diperkirakan sekitar 150 juta orang Indonesia berstatus sebagai warga nahdliyin. Dengan jumlah tersebut, kelompok ini memiliki bobot politik nasional yang sangat strategis.
-
Apa yang diartikan sebagai dinasti politik? Dinasti politik sejatinya merupakan istilah yang berasal dari dua kata. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinasti sendiri yakni istilah yang merujuk pada garis keturunan raja-raja yang memerintah atau bisa dimaknai sebagai kekuasaan dengan pusat satu keluarga. Sementara itu, politik secara umum diartikan sebagai bidang ketatanegaraan yang meliputi sistem pemerintahan, kebijakan, dan segala urusan negara. Sehingga dinasti politik secara singkatnya bisa dimaknai sebagai sistem pemerintahan yang berpusat pada golongan atau keluarga tertentu.
-
Bagaimana cara politik mengatur kehidupan masyarakat? Sebagai suatu sistem yang mengatur cara-cara pengambilan keputusan dan pembagian sumber daya, politik memainkan peran sentral dalam membentuk struktur masyarakat dan pemerintahan.
-
Apa tujuan utama dari politik menurut konteks ini? Politik adalah Alat untuk Mengatur Negara, Pahami Tujuannya Tanpa politik kehidupan di masyarakat tidak akan teratur dan sejahtera. Politik merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
-
Apa inti dari politik menurut penjelasan yang Anda berikan? Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya.
-
Apa yang dilakukan artis-artis ini dalam konteks politik? Mulai dari Nafa Urbach hingga Reza Artamevia, Berikut Daftar Selebriti yang Mencalonkan Diri Sebagai Anggota DPR Dari Partai Nasdem Artis pertama adalah Annisa Bahar, yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR Dapil IX Jawa Tengah. Reza Arthamevia Diva Reza Arthamevia, yang kembali aktif bernyanyi, juga mencoba peruntungannya di politik sebagai caleg Nasdem Dapil III Banten (Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan). Choky Sitohang Mendapat nomor urut 2, presenter Choky Sitohang ikut serta dalam pemilu 2024 sebagai caleg DPR Dapil VI Jawa Barat (Kota Bekasi, Kota Depok). Ramzi Presenter kondang Ramzi, yang telah memandu banyak acara, mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil V Jawa Barat (Kabupaten Bogor) melalui Partai Nasdem. Diana Sastra Penyanyi Diana Sastra mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon, Indramayu, Kota Cirebon). Nafa Urbach Pesinetron Nafa Urbach, diusung oleh Partai Nasdem, mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil VI Jawa Tengah (Magelang, Purworejo, Temanggung, Wonosobo). Didi Riyadi Drummer band Element, Didi Riyadi, maju sebagai caleg Partai Nasdem untuk Dapil XI Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya).
-
Bagaimana cara orang-orang memahami politik yang sering dikaitkan dengan kekuasaan? Yang lebih penting dari politik adalah kekuasaan - Gus Dur
Dengan bobot politik yang sangat strategis tersebut, tak jarang, nahdliyin berkumpul dan berorganisasi pada sebuah partai politik yang memiliki citra mencerminkan nilai-nilai ke-NU-an, salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa.
Munculnya PKB dalam Gelanggang Politik Nasional
23 Juli 1998
Partai Kebangkitan Bangsa merupakan salah satu partai politik yang dibentuk pada era Reformasi 1998, tepatnya pada 23 Juli 1998. Pembentukan partai ini diusulkan oleh kaum nahdliyin di berbagai daerah. Pasalnya, banyak warga NU yang ingin agar dibentuknya sebuah badan atau partai politik yang mewadahi aspirasi mereka di seluru pelosok Nusantara.
Perolehan Suara Luar Biasa
PKB masuk ke gelanggang politik nasional pada pemilu yahun 1999. Pemilu tersebut diikuti oleh 49 peserta dengan suara yang luar biasa banyak untuk partai baru, yakni 13.321.837 suara atau sebesar 12,62 persen.
Suara yang didapatkan PKB itu dapat menyaingin partai politik lama seperti PDIP dan Golkar. Tak hanya itu, PKB juga mampu melampaui partai Islam yang lebih tua, yakni PPP di peringkat keempat. Keberhasilan tersebut tak lepas dari sosok Gus Dur yang memiliki pengaruh besar di kalangan nahdliyin.
Tiga Ketua Umum PKB dari Masa ke Masa
Matori Abdul Djalil
Setelah PKB resmi didirikan pada 1998, Matori Abdul Djalil terpilih sebagai ketua umum pertama. Politikus kelahiran Salatiga, 11 Juli 1942 ini memimpin PKB selama tiga tahun dari 23 Juli 1998 hingga 15 Agustus 2001.
- Andika Sebut TPD Ganjar-Mahfud Tidak Kalah Saing dengan Kubu Prabowo-Gibran
- Anies Bicara Reformasi Pembiayaan Partai Politik untuk Berantas Masalah Korupsi
- FOTO: Momen Akrab Empat Ketua Umum Parpol Bergandengan Tangan Usai Bertemu untuk Rapat Konsolidasi Pemenangan Ganjar di Pemilu 2024
- KPU DKI Coret Aldi Taher!
Dukungan Cukup Signifikan
Di bawah kepemimpinan Matori, PKB meraih dukungan cukup signifikan pada Pemilu 1999, yakni sebanyak 13.336.982 atau 12 persen suara. Perolehan ini menempatkan PKB di posisi ketiga setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar.
Alwi Shihab
Alwi Shihab terpilih menjadi Ketua Umum PKB dalam Muktamar Luar Biasa (MLB) di Yogyakarta pada 20 Januari 2002. Doktor lulusan Universitas Ain Syam, Mesir dan Universitas Temple, Amerika Serikat ini memimpin PKB hingga 25 Mei 2005.
Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketua Umum PKB pada Muktamar II PKB yang digelar pada 16-19 April 2005 di Semarang. Politikus kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini masih memimpin PKB hingga sekarang. Total 17 tahun dirinya sudah memimpin Green Party ini.
Merosot Drastis
Pasca polemik internal terjadi, di bawah kendali Gus Muhaimin, perolehan suara PKB di Pemilu 2009 merosot drastis, hanya meraih 5.146.122 suara dan anjlok ke urutan 7 atau hanya mendapat 27 kursi di DPR.
Dengan kelihaian politiknya, Gus Muhaimin pun sukses membawa PKB kembali bangkit di Pemilu 2014. PKB menembus angka 11 juta suara lebih, tepatnya 11.298.957 suara dengan 47 kursi DPR, kendati menempati posisi ke-5 pada Pemilu 2014.
Sukses Tempatkan Wapres
Cak Imin terus melakukan manuver di jagat politik nasional jelang Pemilu 2019. PKB pun berhasil menempatkan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres yang akhirnya memenangkan Pilpres 2019 mendampingi Joko Widodo (Jokowi) selaku capres.
Kini, selang 25 tahun setelah pembentukannya, PKB terus menggapai cita-cita kejuangan, kebangsaan, terbuka, dan demokratis. Dan melalui PKB, tak berlebihan jika warga Nahdliyin merawat asa guna berkiprah untuk pembangunan sosial dan politik bangsa.