Naik pangkat jadi Komjen, Budi Waseso dihadiahi serangan kiri kanan
KontraS mendesak Budi Waseso untuk dipecat.
Tiga belas perwira tinggi Polri akan dinaikkan pangkatnya pagi ini oleh Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti. Salah satu perwira tinggi tersebut adalah Budi Waseso yang naik dari pangkat Inspektur jenderal (Irjen Pol) menjadi komisaris jenderal polisi (Komjen Pol). Dengan pelantikan ini Budi Waseso resmi mendapat bintang tiga di pundaknya sebagai Kabareskrim.
Kenaikan pangkat ini tentu menguatkan posisi Budi Waseso untuk bisa menjabat sebagai Kapolri menggantikan Budi Gunawan yang kabarnya batal dilantik oleh Presiden Jokowi. Dari beberapa nama yang diajukan salah satunya ada nama Budi Waseso. Namun demikian, keputusan siapa Kapolri berikutnya sepenuhnya ada di tangan Presiden Jokowi.
Kabar Budi Waseso bakal menjadi Kapolri sudah lama berhembus setelah Budi Gunawan dinilai sudah tak mungkin lagi menjadi Kapolri. Bahkan isu yang berembus, Budi Waseso adalah pesanan Komjen Budi Gunawan. Secara struktural, jabatan Irjen Budi terdahulu adalah Sespimti Polri, jabatan yang berada di bawah Komjen Budi Gunawan ketika menjabat sebagai Kalemdik Polri.
Namun, tidak lama setelah dirinya mendapatkan kenaikan pangkat, Budi Waseso mendapat serangan. Salah satunya dari KontraS, yang mendesak dirinya untuk segera dipecat.
Berikut serangan yang dialamatkan ke Budi Waseso.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan Susno Duadji menjabat sebagai Kabareskrim? Ia menduduki jabatan tersebut sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009 silam.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
Jika Budi Waseso dipilih sebagai Kapolri, tak ada gunanya Wanjakti
Tim 9 besutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir prosedur pemilihan dan pengangkatan pejabat di internal Mabes Polri. Menurutnya percuma Polri mempunyai Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti).
Hal tersebut disampaikan salah satu anggota Tim 9, Imam Prasodjo. Dia menanggapi soal adanya selentingan jika Kabareskrim Komjen Budi Waseso bakal menggantikan Komjen Budi Gunawan sebagai calon kapolri berikutnya.
"Jadi sebetulnya Polri kan katanya punya prosedur baku yang secara sistemik yaitu proses pemilihan melalui Wanjakti. Jadi proses-proses berdasarkan kriteria yang objektif, yang bukan karena hubungan personal," kata Imam di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/2).
Menurut Sosiolog Universitas Indonesia (UI) ini, jika memang benar nantinya Polri memilih Komjen Budi Waseso sebagai calon kapolri, tak ada gunanya Korps Bhayangkara mempunyai Wanjakti. Polri dianggap sama saja kepengurusannya seperti Rukun Tangga (RT) atau Rukun Warga (RW).
Selalu disudutkan soal rumor hubungan besan dengan Budi Gunawan
Kepala badan reserse kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso enggan menanggapi batalnya calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman. Menurut dia dilantik atau tidaknya Budi Gunawan bukan urusannya. Sebelumnya, banyak pihak yang menyoroti kedekatan dua jenderal ini.
Â
Saat disinggung dirinya merupakan titipan Budi Gunawan, ia meradang. Menurut dia, tidak ada kaitannya posisi Kabareskrim yang diraihnya saat ini adalah bentuk katrolan Budi Gunawan.
"Jangan melibatkan begitu, itu hal yang tidak benar. Silakan lihat saya bekerja, awasi pekerjaan saya. Apakah saya bermain dengan masalah-masalah itu. Silakan. Saya jamin saya yakin tidak. Karena saya profesional,"Â kata Budi Waseso usai korps raport para perwira menengah dan perwira tinggi Polri di ruang rapat utama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/2).
KontraS beri 6 alasan Budi Waseso harus dipecat
Beberapa jam setelah Budi Waseso menerima kenaikan pangkat, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak Presiden Joko Widodo untuk memecat jenderal bintang tiga itu. Di akhir cuitannya, KontraS menuliskan hashtag #MasJokoBeraniNggak.
Melalui pampflet yang di-posting di akun Twitter, @KontraS menuliskan enam alasan mengapa Budi Waseso Harus dipecat. Berikut alasannya menurut KontraS.
1. Irjen Budi Waseso melakukan penangkapan di luar koordinasi dengan Pelaksana Tugas Kapolri Badrodin Haiti.
2. Penangkapan yang dilakukan oleh Bareskrim terhadap Wakil Ketua KPK bambang Widjojanto tidak sesuai prosedur hukum yang semestinya. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pemanggilan terlebih dahulu sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (2) KUHP.
3. Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terjadi di bawah komando Irjen Budi Waseso merupakan penangkapan sewenang-wenang dan tidak sesuai prosedur yang tertuang dalam KUHAP.
4. Proses penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang diperintahkan oleh Irjen Budi Waseso adalah proses penangkapan yang melanggar UU Perlindungan Anak mengingat fakta bahwa setelah ditangkap, Bambang Widjojanto diborgol di depan putrinya, putrinya pun sempat dibawa ke Bareskrim sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
5. Irjen Budi Waseso merupakan sosok yang partisan sehingga menyebabkan ia tidak profesional. Hal ini terbukti dengan pernyataan Budi Waseseo yang mengaku bahwa dirinya adalah anak buah Komjen Pol Drs Budi Gunawan (tersangka kasus rekening gendut) yang mana sudah diketahui bahwa beliau sangat dekat dengan Megawati Soekarnoputri.
6. Pernyataan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno menyebutkan bahwa pengangkatan Irjen Budi Waseso sebagai Kepala Bareskrim Polri sarat kepentingan politik. Sebab, Budi tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjabat Kepala Bareskrim Polri, yang seharusnya posisi Kepala Bareskrim Polri itu dijabat oleh orang yang pernah menjadi Kapolda Tipe A atau Kapolda Tipe B.