Nakes yang Mesum Sesama Jenis di RSD Wisma Atlet Negatif Covid-19
Hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) seorang tenaga kesehatan (Nakes) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menunjukan negatif dari Covid-19. Tes dilakukan setelah terbongkar adanya dugaan tindakan asusila oleh seorang tenaga kesehatan terhadap pasien Covid yang menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) seorang tenaga kesehatan (Nakes) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menunjukan negatif dari Covid-19. Tes dilakukan setelah terbongkar adanya dugaan tindakan asusila oleh seorang tenaga kesehatan terhadap pasien Covid yang menjalani isolasi di Wisma Atlet.
"Oknum tenaga kesehatan sementara negatif," ucap Kapendam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin BS, Minggu (27/12).
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Saat ini, imbuh Herwin, seorang tenaga kesehatan tersebut dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk dilakukan proses lebih lanjut dari dugaan kasus asusila.
"Pemeriksaan dilimpahkan ke Polres Jakpus," katanya.
Sebelumnya, Herwin membenarkan telah terjadi insiden asusila sesama jenis antara oknum tenaga kesehatan dengan pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet. Beberapa waktu kemarin. Insiden terkait diketahui, usai kehebohan terjadi di jagat maya.
"Iya benar (insiden asusila)," kata Herwin saat dikonfirmasi, Minggu (27/12).
Herwin menegaskan, apa yang dilakukan mereka sangat disesalkan. Selain melanggar norma susila, dampak perbuatannya juga berisiko terhadap penularan virus terhadap tenaga kesehatan lain.
Herwin menambahkan, tindak lanjut untuk keduanya saat ini adalah dengan menangkap mereka. Mereka akan dites Covid-19, sebelum diporses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya oleh pihak kepolisian.
"Kodam Jaya selaku Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) pelaksana operasional RSD Wisma Atlet telah menangkap kedua terduga pelaku, melakuan PCR Tes, dan apabila hasilnya negatif akan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk diambil langkah hukum," tegas Herwin.
Memperbaiki Pengawasan
Usai insiden terkait, imbuh Herwin, manajemen RSD Wisma Atlet, akan memperbaiki pengawasan kepada para penghuni wisma atlet. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kami juga akan mengevaluasi proses rekrutmen relawan medis sebagai bentuk antisipasi," ungkap dia.
Herwin juga berjanji, standar prosedur operasional (SOP) RSD Wisma Atlet termasuk dalam pengawasan kegiatan dan di setiap Tower.
"Kami akan memonitor pelaksanaan pelayanan kesehatan," kata Herwin.
(mdk/rnd)