Nakhoda kapal TB Henry kerap ingat rekan saat diculik Abu Sayyaf
Dia berharap pemerintah dapat mengupayakan pembebasan para sandera secepatnya.
Juru mudi kapal pandu (tugboat) Henry, Royke Fransy Montolalu, salah satu korban selamat dari aksi penculikan diduga kelompok Abu Sayyaf, telah kembali berkumpul dengan keluarga. Saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Matani Lingkungan II Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Royke terlihat bahagia bisa ada lagi di tengah keluarga yang dicintai. Meski demikian, dirinya mengaku selalu teringat rekan-rekannya yang diculik.
"Saya selalu teringat rekan-rekan yang diculik. Tidak tahu mereka dibawa ke mana, yang jelas perahu yang membawa mereka menuju arah Filipina. Di wilayah perairan tersebut memang banyak pulau-pulau kecil," ujar Royke, Senin (25/4).
Dia berharap pemerintah dapat mengupayakan pembebasan para sandera secepatnya. Tak lupa dirinya mendoakan kesembuhan rekannya yang jadi korban penembakan diduga kelompok Abu Sayyaf tersebut.
Saat ditanyai keinginan untuk kembali melaut, dirinya mengaku jiwa pelaut dalam dirinya masih menginginkan hal tersebut. Hanya saja, keluarga masih trauma dengan kejadian yang menimpa sehingga belum memperbolehkan ia kembali bekerja.
"Saya masih siap (melaut) namun istri dan anak-anak belum memperbolehkan. Mereka masih trauma," kata lelaki yang telah 5 tahun menjadi juru mudi TB Henry ini.
Istri Royke, Ririn Handayani Suroso, belum bisa melupakan saat di mana ia menerima kabar penculikan ABK TB Henry. Beruntung, dirinya masih bisa saling kontak melalui telepon selular dengan sang suami.
"Kejadian Jumat tanggal 15 April lalu pukul 18.30. Saya ditelpon bapak pukul 01.00 dini hari tapi enggak saya angkat karena menggunakan nomor lain. Nanti besoknya baru dikasih kabar tetangga bahwa kapal bapak dibajak perompak. Trus saya dikasih tahu pihak perusahaan juga, namun katanya ibu enggak usah kuatir karena bapak termasuk salah satu korban selamat," kata Ririn.
Sejak saat itu setiap hari dirinya selalu berkomunikasi rutin dengan suaminya. Bersama kedua anak tercinta, Putri dan Keyri Montolalu, Ririn selalu berdoa agar dapat secepatnya berkumpul dengan suami dan ayah tercinta. Trauma tersebut menyebabkan ia dan keluarga belum mengijinkan Royke kembali bekerja. "Nanti, kalau keadaan sudah benar-benar aman baru bisa bekerja kembali," kata dia.
Baca juga:
Dua pembajak KM Niaga Mas 1 diciduk di tengah laut
Dibajak di tengah laut, ABK kapal tunda dirampok & dikalungi pisau
Cegah perompakan, RI-Malaysia-Filipina akan patroli militer bersama
RI, Malaysia, dan Filipina bahas patroli bersama tangkal perompak
TNI gregetan ingin maju serang Abu Sayyaf tapi ditahan Filipina
RI 'menyerah' pada Abu Sayyaf, siap bayar tebusan 10 WNI disandera
Beredar nama 10 WNI ditawan Abu Sayyaf, Kemlu menolak konfirmasi
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.