Namanya Masuk Bursa Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Mohammad Idris: Yang Melamar Harus Bayar
Nama Wali Kota Depok dua periode, Mohammad Idris disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Nama Wali Kota Depok dua periode, Mohammad Idris disebut-sebut masuk dalam bursa bakal calon Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Namanya Masuk Bursa Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Mohammad Idris: Yang Melamar Harus Bayar
Ketika ditanya tanggapan dirinya masuk dalam bursa pencalonan, Idris mengaku baru tahu. Dia pun menuturkan jika ada yang melamarnya maka harus siap membayar.
"Saya dengar dari media, saya tunggu nanti. Siapa yang melamar saya, harus bayar saya," kata Idris singkat, Minggu (28/4).
Menanggapi hal itu, Imam Budi Hartono (IBH) Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok mengaku siap mendukung Idris di bursa pilgub Jabar.
IBH menuturkan, hal itu adalah amanah dari DPP dan DPW PKS kepada DPD PKS Depok.
Sebelumnya, PKS dua periode mengusung Idris pada Pilkada Depok. "Mengusung Pak Wali Kota Depok Mohammad Idris jadi calon gubernur. Memang ini amanah dari DPP, DPW kepada kami di DPD PKS Kota Depok," kata IBH.
Dukungan tersebut juga sebagai harapan warga agar ada perwakilan dari Depok yang menjadi pemimpin di Jabar. “Kita berharap warga Depok punya gubernur berasal dari Kota Depok,” pungkasnya.
HUT Ke-25 Kota Depok
Sementara Idris juga menyampaikan harapannya pada HUT ke-25 Kota Depok. Dia berharap daerah yang dipimpinnya itu bisa menjadi kota yang dewasa.
Dewasa yang dimaksud adalah berkembang dalam hal infrastruktur hingga SDM. Dikatakan, usia 25 tahun sebagai hari ulang tahun perak.
"Dewasa itu dalam hal secara fisik pembangunan semakin meningkat. Dari sisi spiritualitas, semangat spirit membangun bangsa negara juga semakin meningkat, semakin bagus," kata Idris, Minggu (28/4).
Idris menuturkan, pihaknya terbuka terhadap kritik. Namun, kritik yang diberikan harus bersifat membangun.
Meskio mengakui Kota Depok masih ada kekurangan, namun Idris mengingatkan agar kekurangan tersebut hanya dijadikan bahan mengkritik namun tidak membangun.
"Jangan sampai kedewasaan ini tercederai hanya karena ada satu kekurangan. Kelemahan pasti ada, nah itu dikritik, tapi kritik membangun, silakan. Itu namanya masyarakat yang dewasa dan cerdas," ujarnya.
Idris menuturkan, dalam 25 tahun ini Kota Depok mengalami peningkatan finansial. Pendapatan asli daerah (PAD) Depok yang tadinya hanya ratusan miliar kini sudah mencapai triliunan rupiah. Di tahun 2025, PAD Depok ditargetkan Rp2 triliun.
Pemkot Depok akan meningkatkan efektivitas dan kedisiplinan wajib pajak. Caranya dengan melakukan pengawasan dan kontrol terhadap pembayaran wajib pajak akan lebih dimaksimalkan.
"Misalnya tipping box diperbanyak sehingga tidak sekedar informasi dari pihak resto misalnya tapi semua terekam dan akan dihitung dan pelaku usaha akan dilakukan audit. Penghargaan pembangunan daerah tidak hanya pemerintah eksekutif tapi forkopimda semua terlibat termasuk UMKM," katanya.
Lebih lanjut diungkapkan Idris, saat ini laju perekonomian Depok terus berkembang. Bahkan angka kemiskinan pun diklaim turun.
"Secara finansial kemampuan ekonomi laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan turun. Kita akan terus tekan angka kemiskinan dan pengangguran. Ulang tahun perak ini bukan selesai, harus kita capai ulang tahun emas," pungkasnya.