Napi di Samarinda kendalikan bisnis sabu dari dalam Lapas
Saat kamar huniannya digeledah petugas menemukan telepon selular.
DD (26), terpidana 20 tahun penjara kasus 4 kilogram sabu, penghuni Lapas Narkotika Bayur, Samarinda, Kalimantan Timur, dijemput kepolisian Rabu (18/5) malam. Diduga dia masih mengendalikan peredaran narkoba di Lapas.
DD dijemput Satuan Reskoba Polresta Samarinda, sekitar pukul 20.00 WITA. Saat kamar huniannya digeledah petugas menemukan telepon selular.
"Ada handphone kita amankan, ada simcard yang sudah dipatah-patahkan, masih kita teliti ya," kata Kasat Reskoba Polresta Samarinda, Kompol Belny Warlansyah, saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (19/5).
Belny mengatakan, dalam berbagai kesempatan polisi telah berkoordinasi bersama dengan Lapas, agar handphone tidak masuk dan dimiliki warga binaan di dalam sel.
"Seharusnya handphone itu tidak boleh masuk ke dalam Lapas, itu sudah kita bilang. Handphone itu paling rawan masuk Lapas Narkotika, eh masuk juga di Lapas," ujar Belny.
Penangkapan DD, setelah sebelumnya kepolisian mengungkap kasus sekitar 1 ons sabu dalam 3 bal. Dari tiga lokasi penangkapan semuanya mengarah kepada DD, yang berada di balik jeruji sel Lapas narkotika.
"Ya sudahlah, siapa yang jadi wasit ada di dalam (Lapas) situ. DD berperan mengatur (mengendalikan) peredaran narkoba dari dalam Lapas," kata Belny.
Menurutnya, DD merupakan bandar besar. Oleh karena itu dia divonis 20 tahun penjara. "DD divonis 20 tahun penjara, dan dari 2014 dia menjalani hukumannya. Dia memang bandar besar. Dia terkait kasus 4 kilogram sabu ya," tambahnya.
Untuk sementara ini, DD diamankan di Mapolresta Samarinda, di Jalan Slamet Riyadi, Karang Asam, untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
"Pasti kita kembangkan. Kita masih korek keterangan dia (DD). Kalau barang bukti narkoba, belum lagi kita temukan, baik waktu kita geledah kamarnya di dalam Lapas itu. Semua masih kita kembangkan," pungkasnya.
Baca juga:
Pegawai honorer Disdukcapil Pekanbaru edarkan ganja dan sabu
Positif narkoba, 2 pejabat Pemkot Samarinda direhab tetap dapat gaji
Perangkat desa di Klaten diringkus karena positif narkoba
Sabu sitaan dari pengedar diblender dan dibuang ke kloset
Polda Sulsel ringkus tiga warga Malaysia sindikat pengedar narkoba
Sepanjang Maret-April, BNN sita Rp 36 M dari 3 sindikat narkoba
Dipindah ke LP Madiun, HEN masih kendalikan narkoba di Bali
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
-
Bagaimana cara yang efektif untuk mengatasi masalah narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia.