Napi mengamuk, Lapas Tanjung Gusta gagal digeledah
Para napi terus berteriak-teriak menghujat dan memaki petugas.
Rencana aparat gabungan menggeledah Lembaga Masyarakat (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta, Selasa (12/4) malam, gagal. Mereka mendapat perlawanan dari ribuan napi di penjara yang pernah dibakar itu.
Para napi mengamuk begitu mendapat informasi Lapas Tanjung Gusta akan digeledah. Mereka berteriak-teriak bahkan dikabarkan sempat melakukan pembakaran.
Aparat yang terlibat dalam operasi itu terdiri dari 60 petugas dari Kanwil Kemenkumham Sumut dibantu 50 petugas kepolisian. Mereka dikabarkan hanya sempat menggeledah 2 kamar di Blok T.
Namun, kondisinya tidak kondusif. Para napi terus berteriak-teriak menghujat dan memaki petugas. Bahkan sudah ada yang melakukan pembakaran. "Mereka membakar pakaian di kamar T3," kata seorang sipir yang enggan ditulis namanya.
Aparat gabungan akhirnya memilih menghentikan penggeledahan. Mereka keluar dari lapas. "Turun laporan dari Kalapas bahwa mereka berteriak sebelum personel Polri masuk. Begitu masuk, tambah lagi. Untuk menghindari hal tak diinginkan personel kita tarik," kata Yhosep Sembiring, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumut.
Hal senada disampaikan Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto. "Terjadi sahut menyahut suara keributan oleh para napi. Karena situasi dan kondisi, kekuatan juga kurang, maka kita tarik anggota yang akan razia," katanya.
Setelah petugas gabungan itu ditarik, para napi pun tak mengamuk lagi. Tak terdengar lagi teriakan dari dalam penjara itu.
Sementara di luar lapas, sejumlah warga berkerumun di sana setelah terpancing teriakan napi. "Teriakan mereka terdengar sampai sekitar 200 meter dari penjara," ucap Tuti, seorang warga di lokasi.
Lapas Tanjung Gusta dihuni ribuan napi, jauh di atas kapasitasnya. Pada Kamis 11 Juli 2013, kerusuhan terjadi di penjara ini dan sekitaran200 napi melarikan diri dari sana.
Warga binaan yang tinggal kemudian melakukan pembakaran. Sedikitnya 5 orang tewas dalam peristiwa itu.