Nasabah Bank Bukopin di Samarinda Kesulitan Tarik Dana
Nasabah Bank Bukopin mulai kesulitan melakukan transaksi penarikan dana mereka. Bahkan ada yang bolak balik hingga tiga pekan, lantaran berlaku pembatasan penarikan maksimal dari Rp10 juta, turun menjadi Rp5 juta per hari. Tidak hanya itu, nominal transaksi transfer per hari juga dibatasi.
Nasabah Bank Bukopin mulai kesulitan melakukan transaksi penarikan dana mereka. Bahkan ada yang bolak balik hingga tiga pekan, lantaran berlaku pembatasan penarikan maksimal dari Rp10 juta, turun menjadi Rp5 juta per hari. Tidak hanya itu, nominal transaksi transfer per hari juga dibatasi.
Pantauan merdeka.com, seperti yang terjadi di Bank Bukopin Cabang Samarinda Jalan Jenderal Sudirman hari ini, Kamis (2/7). Antrean penarikan dana pagi tadi sempat meluber ke halaman parkir kendaraan. Bahkan antrean depan mesin ATM pun tidak sedikit.
-
Kenapa AIPDA Eko Yulianto mendirikan bank sampah di Kabupaten Serang? Awalnya ini karena keprihatinan karena belum adanya TPA di Kabupaten Serang, kata Eko, mengutip kanal SCTV Banten.
-
Apa yang ditukarkan warga Tambakreja dengan sembako di bank sampah Pandu Sirkaya? “Sampah yang dibawa ini seperti plastik, dus, terus kantong besar. Sampah itu bisa ditukarkan langsung. Kalau seharga Rp16 ribu bisa ditukarkan dengan minyak, sabun cuci, sabun mandi, dan sebagainya,” kata Yani Kabul dikutip dari Liputan6.com.
-
Dimana AIPDA Eko Yulianto membangun bank sampah? Bangun bank sampah di depan rumah Selain melayani masyarakat, Eko juga melayani warga di lingkungannya untuk memilah sampah melalui bangunan bank sampah yang ia bangun 2 tahun lalu.
-
Siapa yang menjamin simpanan nasabah di bank? LPS hanya akan menjamin simpanan nasabah sampai jumlah Rp2 miliar.
-
Siapa yang membantu AIPDA Eko Yulianto mengelola bank sampah? Dalam menjalankan bank sampah, Eko tidak mengerjakannya sendiri. Dia dibantu oleh sejumlah warga yang merupakan tetangganya.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
"Saya ada tiga mingguan ini ke sini (Bukopin). Saya mau tarik dana," kata salah seorang nasabah Bank Bukopin Cabang Samarinda, Rusli saat ditemui merdeka.com, Kamis (2/7).
Rusli mengaku heran, sebab sekarang berlaku pembatasan penarikan dana nasabah, sehingga membuat dia mesti bolak balik menarik dananya.
"Penjelasannya ada dibilang gangguan sistem, dan penarikan dibatasi dari Rp 10 juta, turun maksimal Rp 5 juta per hari. Saya agak stres juga antrean saya nomor 90 hari ini. Tapi tidak apa-apa, sekarang sudah selesai," ujar Rusli.
Kendati demikian, Rusli juga tidak menampik kekhawatiran dengan kondisi Bank Bukopin, dan dana yang dia simpan di bank itu.
"Saya sederhana saja, saya mau selamatkan dana saya. Karena isu (Bank Bukopin) itu, bagaimana ya, kan keperluan kita. Lain hal kita di mana-mana banyak uang, kan mungkin tidak repot. Lah ini, ini uang saya di sini (Bukopin) saja. Jelas lah ada kekhawatiran," terang Rusli.
Lain lagi dialami nasabah lainnya, Jimmy (30). Kesulitan penarikan dana dia alami dua hari ini, meski nominal tidak sampai Rp5 juta di mesin ATM Bukopin. Bahkan, penarikan tidak bisa dilakukan di ATM jaringan lainnya.
"Saya cuma narik Rp2 juta dari kemarin sore. Hari ini, begitu saya antre, ATM bermasalah lagi. Entah gangguan, atau uangnya habis. Heran saya," ungkapnya.
Masalah lain yang buat dia semakin heran, dia disarankan pihak bank mengganti kartu ATM. "Saya masukkan kartu, tertera penarikan melebihi limit (batas). Padahal saya tidak ada penarikan. Mau transfer juga, tertulis melebihi limit. Lah, padahal kan belum ada saya ambil," jelasnya.
"Saya tanya, diminta ganti kartu? Loh kenapa harus ganti kartu? Kartu saya masih berlaku, dan sama dengan nasabah lain. Bahkan saya ke ATM bank lain, juga tidak bisa menarik dan transfer. Saya coba transfer lewat teller, diinformasikan maksimal Rp1,5 juta. Saya transfer Rp1 juta saja tidak bisa," sebutnya.
Merdeka.com dan wartawan lainnya sudah berupaya melakukan upaya konfirmasi ke Branch Manager Bank Bukopin Samarinda Achmad Firdaus, terkait kesulitan yang dialami nasabah. Hingga dua jam menunggu, dia akhirnya memutuskan tidak bersedia ditemui.
"Saya sudah konfirmasi ke pimpinan. Kata pimpinan sudah cukup memberikan penjelasan kemarin. Tidak ada penjelasan dan klarifikasi kedua," kata petugas sekuriti Bank Bukopin Samarinda, Slamet Riansyah.
Baca juga:
Dibantu Bank BRI, Bos Bukopin Optimis Likuditas Terus Membaik
OJK Restui Rencana Penawaran Umum Terbatas V Bank Bukopin
Bank BRI Beri Pendampingan Pulihkan Likuiditas Bukopin
Kookmin Bank Bantu Bukopin Bangkitkan UMKM di Tengah Corona
OJK: Kookmin Bank Telah Serahkan USD 200 Juta untuk Kepemilikan Bank Bukopin