Nelayan Bangsring Underwater Jaga Kebersihan Pantai hingga Terapkan Sosial Distancing
"Pertama ditutup, kita kumpulkan teman teman yang bertugas di sini, baik warung, petugas parkir, loket kita infokan ke mereka agar jaga kebersihan, kesehatan, terutama pentingnya masa 14 hari penutupan itu untuk apa," kata Pengelola wisata Bangsring Underwater, Ikhwan Arief saat dihubungi via seluler, Rabu (18/3).
Para nelayan yang menjadi pengelola wisata Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tampak kompak membersihkan sampah yang hanyut ke tepian laut.
Kegiatan bersih-bersih tersebut terus dilakukan selama penutupan sementara seluruh destinasi wisata di Banyuwangi mulai 16-29 Maret 2020, untuk cegah Corona Virus Disease (Covid-19).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Pertama ditutup, kita kumpulkan teman teman yang bertugas di sini, baik warung, petugas parkir, loket kita infokan ke mereka agar jaga kebersihan, kesehatan, terutama pentingnya masa 14 hari penutupan itu untuk apa," kata Pengelola wisata Bangsring Underwater, Ikhwan Arief saat dihubungi via seluler, Rabu (18/3).
©2020 Merdeka.com
Ikhwan melanjutkan, para nelayan juga belajar bagaimana menjaga kebersihan diri, hingga menerapkan social distancing dengan menjaga jarak di kerumunan.
"Sesuai instruksi, kita nggak hanya menutup destinasi wisata, tapi juga memberi edukasi ke nelayan, untuk diam sementara di rumah masing-masing," katanya.
"Kalau mau datang ke Bangsring Underwater ya waktu bersih bersih saja, itu pun dengan cara cara yang sehat, seperti jaga jarak tidak boleh kurang dari satu meter," tambahnya.
Wisata Bangsring Underwater dikenal sebagai salah satu destinasi wisata edukasi favorit di Kabupaten Banyuwangi. Daya tariknya yakni panorama terumbu karang dan wisata edukasi snorkeling maupun memberi makan ikan di laut lepas.
Menariknya, destinasi tersebut dibangun dari mantan para nelayan yang dulunya menjadi perusak terumbu karang dengan potasium maupun bom ikan, namun sekarang menjadi pioner kelestarian biota laut termasuk terumbu karang. Ada wilayah konservasi seluas 15 hektar laut di sana yang dijaga para nelayan.
©2020 Merdeka.com
Selama sebulan, ribuan wisatawan biasanya datang ke sana. Ikhwan mengatakan, pada Bulan Januari terdapat 17 ribu lebih wisatawan yang berkunjung, dan meningkat di Bulan Februari 2020 menjadi 10 ribu pengunjung.
"Kalau wisatawan mancanegaranya rata rata 15-17 persen, dari jumlah seluruh wisatawan," ujarnya.
Sesuai arahan pemerintah untuk cegah Covid-19, saat ini para nelayan juga belajar kembali menjaga kebersihan wisata Bangsring Underwater, seperti membersihkan alat yang digunakan senorkeling.
"Terkait kebersihan, kita beri antiseptik semua, alat alat snorkeling sama maskernya itu, dan kita juga belanja perlengkapan antiseptik, barangkali ada pengunjung yang datang. Namun sampai hari ini tidak melayani pengunjung," katanya.
Sementara terkait bersih bersih sampah, para nelayan terus melakukannya setiap hari. Hanya saja, saat ini terdapat banyak kiriman sampah di sepanjang pantai jenis kayu dari hulu, yang diduga dari hutan.
"Kalau soal sampah itu, dilihat dari jenisnya sampah kiriman dari hulu ke hilir, banyak bambu dan kayu kayu, dan mulai tadi malam datang kita bersihkan sampai hari ini," ujarnya.
Sampah sampah tersebut kemudian ada yang dimanfaatkan kembali untuk kerajinan.
"Kalau yang kayu kita pakai untuk buat kursi, papan nama, tapi kalau ukurannya kecil kita gali lobang untuk dikubur. Untuk plastik sudah ada pengolahan di sini," jelasnya.
Ikhwan melanjutkan, sementara nelayan memilih untuk tidak melaut dan berdiam diri di rumah, hingga keadaan kembali normal.
"Untuk pendapatan harian nol, tapi tetap kita kasih (subsidi) dari bangsring underwater," jelasnya.
©2020 Merdeka.com
Saat pertama mendapatkan informasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menutup seluruh destinasi wisata, para nelayan mulanya sempat tidak terima.
"Total ada 40-an nelayan, awalnya ya butuh proses menjelaskan ke mereka, karena yang tidak dipahami kenapa kok sampai 14 hari, dan kenapa harus berdiam diri di rumah," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada Minggu malam (15/3) telah menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forpimda, dan memutuskan menutup seluruh layanan destinasi wisata di Banyuwangi.
Pemkab Banyuwangi memutuskan untuk menutup sementara seluruh layanan destinasi wisata mulai tanggal 16-29 Maret 2020.
"Kemarin perwakilan kelompok sadar wisata sudah kami ajak bicara. Hari ini surat resmi kami luncurkan ke seluruh pengelola destinasi wisata agar menutup sementara layanannya," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Tidak hanya destinasi wisata, Pemkab Banyuwangi juga menunda pagelaran Banyuwangi Festival selama Bulan Maret hingga April 2020.
"Demi kebaikan dan keselamatan bersama, agenda Banyuwangi Festival selama Maret-April ditunda. Untuk calendar of event bulan Mei dan seterusnya menunggu perkembangan lebih lanjut," ujarnya.
(mdk/hhw)