Nelayan di Bengkulu Selatan tewas usai perahu diterjang ombak
Nelayan di Bengkulu Selatan tewas usai perahu diterjang ombak. Nasib nahas dialami Nasran. Dia tenggelam tak bisa menyelamatkan diri. Sementara dua kawannya selamat.
Nasran (41), seorang nelayan di Pantai Pasar Bawah, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, tewas tenggelam saat pergi melaut pada Sabtu (28/7) pagi. Saat itu, perahu dia tumpangi bersama dua rekannya yaitu Een (35) dan Budi (30) mengalami kerusakan mesin, lalu terhempas dihantam ombak.
Perahu korban baru saja berada satu kilometer dari muara Sungai Manna, tiba-tiba mesin perahu mati mesin. Saat perahu dalam kondisi tak bertenaga tersebut, ombak besar datang menerjang dan penumpang di atasnya tercebur.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Di mana Desa Pelemwatu terletak? Desa Pelemwatu di Kabupaten Gresik, Jawa Timur berhasil mengubah kesan tertinggal menjadi desa mandiri.
-
Siapa yang dimakamkan di kampung Tegalsari? Sebagai sesepuh kampung Tegalsari, jenazah Eyang Kudo Kardono dimakamkan di sini.
-
Dimana lokasi Klenteng Talang? Sam Po Toa Lang adalah nama Tionghoa dari klenteng yang ada di Jalan Talang No.2, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Nasib nahas dialami Nasran. Dia tenggelam tak bisa menyelamatkan diri. Sementara dua kawannya selamat.
Kapal yang mereka tumpangi itu akhirnya terdorong kembali ke daratan, lalu disambut warga. "Nasran sempat hilang tergulung ombak. Tiga jam setelahnya, dia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua nelayan lainnya dalam keadaan selamat," kata Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.
Jenazah korban sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.
Menurutnya, gelombang laut memang sedang tinggi karena ada peningkatan kecepatan angin dalam beberapa hari terakhir. Dia juga mengimbau para nelayan tidak mengambil risiko melaut saat gelombang tinggi.
"Kondisi laut dan gelombang sedang tidak bersahabat, olehnya kita harus tetap hati-hati sambil menunggu cuaca normal," ujarnya, seperti diberitan Antara.
Baca juga:
Senja kala nelayan Yunani
Tak bisa melaut karena cuaca buruk, nelayan tetap dapat penghasilan lewat program ini
Pembangunan jembatan pulau reklamasi Dadap bikin susah nelayan Tangerang
Ikan Arapaima tidak boleh dilepasliarkan di sungai-sungai Indonesia
Menteri Susi luncurkan perahu bambu buatan anak bangsa, pertama di dunia
Tiga nelayan hilang di perairan Uluwatu
Ini hasil investigasi Menteri Susi terkait kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa