Nelayan Jembrana tiduri adik ipar usia 12 tahun hingga melahirkan
Ironisnya, Ilham sudah empat kali memperkosa adik dari istrinya sendiri itu.
Bocah berumur 12 tahun, sebut saja Bunga, yang baru duduk di kelas 1 SMP ini hanya bisa duduk termenung pasca melahirkan bayi laki-laki secara prematur di rumahnya, seminggu lalu. Malang betul nasibnya, dia dihamili oleh kakak iparnya sendiri, Ilham Iskandaryah (42).
Dalam keterangan di hadapan penyidik, Ilham mengaku khilaf karena terdorong nafsu akan keperawanan adik iparnya itu. Dia yang kesehariannya nelayan asal Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali ini mengakui bahwa telah memaksa adik iparnya itu melayani nafsu bejatnya.
"Dari hasil pemeriksaan pelaku mengaku menyetubuhi adik iparnya sebanyak empat kali. Tiga kali dilakukan di rumah korban dan satu kali di kos pelaku yang dekat dengan rumah korban," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, di Polres Jembrana, Rabu (4/11).
Perbuatan pelaku terhadap korban yang tinggal di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana tersebut dilakukan sejak bulan Maret hingga Agustus 2015.
"Karena terlalu sering berhubungan intim, korban kemudian hamil dan melahirkan bayi laki-laki secara prematur," ujar Sudarma Putra.
Sayangnya menurut Sudarma Putra, kehamilan korban justru tidak diketahui oleh kedua orangtuanya dan baru diketahui setelah korban melahirkan secara prematur. "Maklum orangtua korban bekerja, berangkat pagi-pagi dan baru pulang setelah malam hari saat korban sudah tidur," imbuh Sudarma Putra.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal Pasl 81 UU RI no. 35 tahun 2014, perubahan atas UU RI no. 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.
Sementara itu, korban yang juga dimintai keterangannya hanya mengingat saat pertama kalinya dirinya dipaksa oleh kakak iparnya itu. Saat itu baru pulang sekolah sudah mendapati pelaku ada di ruang tamu sambil nonton TV. Usai mengganti seragam sekolah, dirinya dipanggil ke ruang tamu. Saat itulah korban dipaksa dengan cara ditindih dan dipegangi kedua tangannya.
"Saat itu saya tidak kuat menahan tindihan kakak ipar saya. Kedua tangan dipegangi, pertama kali dilakukan di rumah karena sepi terus," kata dia.