Nenek Mujiati tinggal bersama ayam di rumah nyaris roboh
Kadang untuk makan, nenek Mujiati harus berbagi dengan ayam peliharaannya.
Nenek Mujiati (75) tinggal seorang diri di sebuah rumah nyaris roboh dan tanpa penerangan listrik. Di dalam rumah itu ada beberapa ekor ayam yang dipeliharanya.
Tempat tinggal Mujiati berada di RT 52/ RW 12 Dusun Ngandeng, Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Lokasi rumahnya pun jauh dari rumah penduduk dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
-
Mengapa busana pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren menjadi ciri khas daerah Malang? Setiap daerah memiliki busana pengantin khas dan menjadi ciri pembeda antara daerah satu dengan daerah lain.
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan di Makam Kaisar Xiaomin? Penggalian arkeologi mengungkapkan keberadaan sebuah parit sepanjang 147 meter yang mengarah ke makam. Makam ini terorientasi dari utara ke selatan dan berisi satu kamar dengan kedalaman mencapai 10 meter. Di dalam makam ini, para arkeolog menemukan berbagai persembahan pemakaman seperti wadah-wadah keramik dan patung-patung yang menggambarkan prajurit, unit kavaleri, bahkan ada gambar unta dan makhluk-makhluk yang sulit diidentifikasi.
Kondisi rumah nenek Mujiyati itu sangat tidak layak untuk tempat tinggal. Tiang-tiang penyangga rumah tidak lagi tegak dan gentingnya sebagian sudah jatuh. Setiap saat rumah itu bisa roboh dan menimpa nenek malang ini.
Di kala musim hujan, rumah itu menjadi satu-satunya tempat berlindung. Mujiati tinggal seorang diri dan tidur beralaskan dipan seadanya.
"Kalau hujan ya di sini saja, ndak ke mana-mana," ucap Mujiati saat ditemui di rumahnya Dusun Ngandeng RT 52/ RW 12, Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (22/6).
Rumah nenek Mujianti hanya ditutupi anyaman bambu yang sudah lapuk. Rumah itu berukuran 2,5 M X 3 M, dengan pintu yang sudah rusak dan sulit dibuka.
Tumpukan kayu berserakan diletakkan di sisi belakang rumahnya. Sebagian sisa kayu digunakan memasak dengan sebuah tungku mungil. Nenek Mujiati mengaku selama ini biasa memasak dengan kayu bakar.
Isi rumahnya hanya tumpukan pakaian di tempat tidur kayu. Beberapa bahan makanan pemberian tamunya diletakkan di satu sisi, berdekatan dengan tungku tempatnya memasak.
Sementara di sisi kanan pintu, beberapa ekor ayam kesayangannya ikut tinggal bersama dan sesekali memberi makan dari sisa makan sahurnya.
"Ya ini peliharaannya. Kalau malam tidur di sini," tuturnya.
Nenek Mujiati tinggal sebatang kara dengan kondisi yang memprihatinkan. Dia memiliki seorang putri bernama Nasikah, selama ini bekerja di Tulungagung, hanya sesekali pulang menjenguknya.
Nenek sebatang kara ini pernah diajak tinggal bersama saudaranya, tetapi selalu menolak lantaran tidak enak menumpang di rumah kerabat.
"Orangnya agak sulit, diajak saudaranya tidak mau. Disuruh tidur di tempat yang enak tidak mau, katanya bukan rumahnya," kata Siti, salah satu tetangga nenek Mujiati.
Baca juga:
Beginilah kondisi kemiskinan Nenek Mujiati yang tinggal dengan ayam
Menko Rizal: Ada 16 juta keluarga nelayan, kebanyakan miskin
Derita Suparta diserang stroke hingga tergolek tak berdaya
Uniknya 'kulkas solidaritas' untuk orang miskin di Spanyol
Beginilah bioskop ala warga miskin di India