Nestapa caleg gagal, sulit tidur hingga depresi
Para Caleg yang kalah mulai datang ke dokter spesialis kejiwaan. Sudah keluar duit banyak tapi tak terpilih.
Calon anggota legislatif yang kecewa dengan perhitungan suara Pemilu 9 April 2014 mulai datang ke dokter spesialis kejiwaan. Mereka stres.
Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin Kota Sukabumi Tomi Hermansyah, mengatakan sudah ada beberapa caleg yang datang ke tempat praktiknya karena mengaku depresi akibat tidak mampu meraup suara pada pileg kemarin.
"Sudah sekitar lima caleg yang datang ke kami, dari hasil pemeriksaan sementara caleg yang berkonsultasi mayoritas depresi atau belum bisa menerima kekalahannya pada pemilu kemarin. Tetapi tingkat depresinya masih ringan sehingga tidak perlu untuk dirawat inap," kata Tomi seperti dikutip antara, Kamis (17/4).
Menurut Tomi mayoritas caleg yang berkonsultasi mengeluh tidak bisa tidur karena masih membayangkan kekalahan. Pengobatannya cukup terapi jalan agar kondisi emosional dan kejiwaan kembali normal.
Diakuinya, setiap pemilu selalu ada caleg yang datang ke RSUD R Syamsudin khususnya ke spesialis kejiwaan untuk berkonsultasi setelah kalah dalam perebutan kursi. Namun sampai saat ini belum ada caleg maupun mantan caleg yang depresi berat sehingga kejiwaannya terganggu.
"Caleg kalah rawan terganggu mentalnya, karena untuk berjuang dan memperebutkan kursi di legislatif mereka harus mengeluarkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit, sehingga saat tahu kalah mereka tidak bisa menerima dan akhirnya stres atau depresi," katanya.
Tetapi sampai saat ini selama menangani caleg yang depresi, tidak ditemukan adanya caleg yang kejiwaannya menjadi rusak atau sakit jiwa. Setelah diberikan terapi si caleg bisa kembali normal dan perlahan melupakan kekalahannya.
Sementara itu Humas RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, Joni Setiawan mengatakan pihaknya sudah menyediakan bangsal khusus untuk caleg yang membutuhkan rawat inap dan nantinya mereka ditempatkan di ruang kemuning khusus untuk pasien yang terganggu kejiwaannya.
Namun, untuk ruang caleg stres nantinya akan dipisah dengan pasien sakit jiwa lainnya dan disediakan perawat khusus.